Daftar Cerita Legenda Rakyat

ASAL USUL DESA TRUNYAN - DESA KEDISAN - DAN DESA ABANG DUKUH

Desa Trunyan, Desa Kedisan, dan Desa Abang Dukuh merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Keberadaan nama ketiga desa tersebut terkait dengan pengembaraan empat orang putra Raja Surakarta ke Bali untuk mencari bau harum yang sangat menyengat.


Pada dahulu kala, Raja Solo yang bertahta di Keraton Surakarta mempunyai empat orang anak, tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang paling bungsu. Suatu hari, tiba-tiba mereka mencium bau harum yang sangat menyengat.
  • “Hai, bau harum apa itu?” tanya Pangeran Sulung,
  • “Apakah kalian menciumnya juga?“Iya, Kanda. Bau harum itu amat menyengat,” jawab ketiga adiknya serentak.
Keempat bersaudara itu pun mencari sumber bau harum yang menyengat tersebut.
  • “Sepertinya bau harum itu berasal dari arah timur, Kanda,” ujar si Putri Bungsu.
  • “Iya, kamu benar, Adikku,” Kakak sulungnya mengiyakan.
Keempat bersaudara itu amat penasaran dan tertarik pada bau harum itu.
Akhirnya, mereka pun bersepakat untuk mencari sumbernya. Setelah menyiapkan segala keperluan dan mendapat izin dari sang Ayah, mereka pun mengadakan perjalanan menuju ke arah timur. Semakin jauh mereka ke timur, bau harum itu kian menyengat.

Setelah berbulan-bulan berjalan dengan menyusuri hutan lebat, menyeberangi sungai, dan Selat Bali, akhirnya mereka tiba di Pulau Bali. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan hingga ke perbatasan Pulau Bali di sebelah timur, yaitu perbatasan antara Desa Ciluk Karangasem dan Tepi yang terletak di dekat Buleleng. Setiba di kaki Gunung Batur sebelah selatan, si Putri Bungsu tiba-tiba menghentikan langkahnya.
  • “Ada, adinda? Mengapa berhenti?” tanya Pangeran Sulung.
  • “Adinda tertarik pada tempat ini, Kanda. Jika diperkenankan, izinkanlah Adinda tinggal di tempat ini,” pinta si Putri Bungsu.
Permintaan Putri Bungsu pun disetejui oleh ketiga kakaknya. Sejak itulah, Putri Bungsu dari Kerajaan Surakarta itu berdiam di tempat tersebut. Namun, ia kemudian pindah ke lereng Gunung Batur sebelah timur, tempat Pura Batur berdiri. Selanjutnya, sang Putri diberi gelar Ratu Ayu Mas Maketeg

Sementara itu, ketiga kakak Putri Bungsu kembali melanjutkan perjalanan. Saat tiba di suatu dataran bernama Kedisan yang terletak di sebelah barat daya Danau Batur, mereka mendengar suara burung yang amat merdu. Saking senangnya, Pangeran Ketiga berteriak kegirangan. Namun, Pangeran Sulung tidak senang mendengar kelakuan adiknya itu.
  • “Hai, Adikku! Jika kamu senang dengan tempat ini, maka tinggallah kamu di sini,” seru Pangeran Sulung.
  • “Tidak, Kanda. Adik mau ikut kalian,” tolak sang Adik.
Akan tetapi, Pangeran Sulung sudah terlanjur murka. Maka, ia pun menendang adiknya hingga terjatuh dalam keadaan posisi duduk bersila dan berubah menjadi patung. Hingga saat ini, patung Batu Bathara (Dewa) itu itu masih dapat kita temukan di Kedisan dengan posisi duduk bersila. Patung Bathara yang merupakan penjelmaan Pangeran Ketiga Raja Solo itu diberi gelar Ratu Sakti Sang Hyang Jero dan kini sedang bersemayam (melinggih) di Meru Tumpang Pitu atau bangunan suci dalam pura yang beratap tujuh tingkat di Pura Dalam Pingit, di Desa Kedisan.

Tinggal dua orang pangeran yang tersisa dalam perjalanan itu, yaitu Pangeran Sulung dan Pangeran Kedua. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dengan menyusuri tepi Danau Batur sebelah timur. Ketika sampai di sebuah dataran, mereka bertemu dua gadis cantik. Oleh karena tertarik pada gadis-gadis itu, Pangeran Kedua pun menyapa mereka. Namun, Pangeran Sulung tidak menyukai tindakan adiknya itu.
  • “Hai, Adikku! Jika kamu senang pada gadis itu, tinggallah kamu di sini!” seru Pangeran Sulung.
  • “Tidak, Kanda. Dinda ingin bersama Kanda,” jawab Pangeran Kedua.
Sekal lagi, Pangeran Sulung sudah terlanjur naik pitam kepada adiknya. Pangeran Sulung kemudian menyepak adiknya hingga jatuh dalam keadaan tertelungkup. Konon, Pangeran Kedua itu kemudian menjadi kepala desa dan desa itu dinamakan Desa Abang Dukuh. Disebut Abang karena tempat itu merupakan bagian dari Desa Abang, dan dinamakan dukuh karena berasal dari kata telungkup yang dalam bahasa setempat disebut dengan istilah dukuh.

Pangeran Sulung melanjutkan perjalanan seorang diri untuk mencari sumber bau harum itu. Ia kembali menyusuri pinggir Danau Batur yang curam di sebelah timur. Setiba di sebuah dataran, ia mendapati seorang dewi yang cantik jelita sedang duduk sendirian di bawah Pohon Taru Menyan. Pangeran Sulung rupanya amat terpesona pada kecantikan sang Dewi dan berniat untuk melamarnya. Ketika ia menghampiri dewi itu, bau harum yang berasal dari pohon Taru Menyan itu semakin menusuk hidungnya.
  • “Oh, rupanya pohon inilah sumber bau harum itu,” gumam Pangeran Sulung.
Pangeran Sulung pun semakin mantap untuk melamar dewi itu. Lamaran itu ia sampaikan kepada kakak sang Dewi.
  • “Baiklah. Engkau boleh menjadi suami adikku, tapi dengan satu syarat,” kata kakak sang Dewi.
  • “Apakah syarat itu?” tanya Pangeran Sulung ingin tahu.
  • “Engkau harus menjadi pancer jagat (pasak dunia) atau pemimpin desa, ” kata kakak si Dewi. 
  • “Baiklah, syarat itu saya terima,” kata Pangeran Sulung. 
Akhirnya, pesta perkawinan Pangeran Sulung dan sang Dewi dilangsungkan dengan meriah. Setelah itu, Pangeran Sulung dinobatkan sebagai pemimpin desa yang dikenal dengan nama Desa Trunyan. Nama desa itu diambil dari nama pohon Taru Menyan. Taru berarti pohon dan menyan berarti harum. Kemudian, setelah menjadi suami sang Dewi, Pangeran Sulung diberi gelar Ratu Sakti Pancering Jagat, sedangkan istrinya bergelar Ratu Ayu Pingit Dalam Dasar. Ratu Sakti Pancering Jagat kemudian menjadi dewa tertinggi orang Trunyan, sedangkan istrinya menjadi Dewi Danau Batur yang hingga kini dipercaya sebagai penguasa danau tersebut.

Sejak itulah, Ratu Sakti Pancering Jagat dibantu sang istri memimpin Desa Trunyan dengan arif dan bijaksana. Lama-kelamaan, desa itu pun berkembang menjadi kerajaan kecil. Sebagai raja yang arif dan bijaksana, Ratu Sakti Pancering Jagat menginginkan negeri dan seluruh rakyatnya hidup aman dan tenteram serta terhindar dari serangan luar. Oleh karena itulah, ia pun memerintahkan seluruh rakyat untuk menghilangkan bau semerbak itu.
  • “Wahai, seluruh rakyatku! Aku perintahkan kalian agar jenazah-jenazah orang Trunyan tidak lagi dikuburkan, tetapi biarkan saja membusuk di bawah pohon Taru Menyan sehingga bau harum itu tidak akan lagi mengundang kedatangan orang luar ke negeri ini!” titah Ratu Sakti Pencering Jagat"
  • - - - - tetapi di era ini justru hal ini yang membuat orang luar datang berkunjung dari seantero dunia
Sejak itulah, setiap ada penduduk Trunyan yang meninggal, jenazah mereka hanya dibiarkan membusuk di atas tanah. Karena bau busuk itulah, Desa Trunyan tidak lagi mengeluarkan bau harum. Demikian pulah sebaliknya, jenazah-jenazah penduduk Trunyan itu juga tidak mengeluarkan bau busuk. Bau harum dan bau busuk tersebut telah saling menetralisir.

*****
Desa Trunyan, Kintamani, Bali

Demikianlah kisah Asal Mula Desa Trunyan, Kedisan, dan Abang Dukuh dari Bali. Kisah ini masih dipercayai oleh masyarakat Trunyan sehingga dalam upacara kematian, jenazah orang yang meninggal akan diletakkan di bawah Taru Menyan atau biasa disebut dengan istilah mepasah. Jenazah yang dimakamkan dengan cara ini hanya orang-orang yang matinya secara normal atau tidak mempunyai kesalahan, dalam artian mati bukan karena kecelakaan atau dibunuh. Mepasah hanya berlaku bagi mayat yang telah berumah tangga, bujangan, dan anak kecil yang gigi susunya telah tanggal. Untuk pemakaman jenazah bayi (sema muda) dan pemakaman orang yang mempunyai kesalahan (sema bantas) dikuburkan di lokasi yang agak jauh dari desa.


AGATHA NICOLE TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • LEGENDA BURUNG CENGNGE'
    03.11.2017 - 0 Comments
    Cengnge` adalah nama seekor burung bersuara merdu dan berbulu indah yang terdapat di daerah Mandar, Sulawesi Barat, Indonesia. Di kalangan masyarakat Mandar, ada sebuah cerita menarik yang mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang menjelma menjadi seekor burung Cengnge`. ∞∞∞ Alkisah, di sebuah kampung di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hidup sepasang suami-istri yang miskin dan tidak…
  • DONGENG KISAH KAKAK BERADIK DATU DALU DAN SANG MAIMA
    01.11.2013 - 2 Comments
    Pada dahulu kala di daerah Silahan, Kecamatan Lintong Ni Huta, Kabupaten Tapanuli Utara, hiduplah sepasang suami-istri yang memiliki dua orang anak laki-laki. Yang sulung bernama DATU DALU, sedangkan yang bungsu bernama SANG MAIMA. Ayah mereka adalah seorang ahli pengobatan dan jago silat. Sang Ayah ingin kedua anaknya itu mewarisi keahlian yang dimilikinya. Oleh karena itu, ia sangat…
  • RADEN BANTERANG - KE 2 - ASAL MULA KOTA BANYUWANGI [Pertempuran Di Klungkung]
    15.09.2013 - 0 Comments
    Haallooooyeee ..... Sesuai janji Nicole, maka ceita lanjutan dari RADEN BANTERANG - ASAL MULA KOTA BANYUWANGI episode-2 : Pertempuran Di Klungkung akan Nicole bagi ke semua teman-teman. Begini ceritanya : PERTEMPURAN DI KLUNGKUNG Serangggggg ....... !!! Serbuuu.....!!! "Usir orang-orang Blambangan ....!!!!! Prabu Menak Prakosa dan Patih Ragajampi terkejut bukan main, Matahari baru…
  • Mengenal Sosok Ibunda IDA AYU NYOMAN RAI SRIMBEN Sang Putri Bangsawan Singaraja-Bali
    03.09.2013 - 0 Comments
    Ida Ayu Nyoman Rai adalah ibu dari Soekarno, Presiden Indonesia pertama. Ida Ayu Nyoman Rai lahir sekitar tahun 1881 sebagai anak kedua bangsawan dari pasangan Nyoman Pasek dan Ni Made Liran. Sewaktu kecil orang tuanya memberi nama panggilan “Srimben”, yang mengandung arti limpahan rezeki yang membawa kebahagiaan dari Bhatari Sri. Semasa remaja di Banjar Bale Agung, Nyoman Rai Srimben…
  • CERITA RAKYAT ASAL USUL BATANG TUAKA - SUNGAI TUAKA.
    30.07.2017 - 0 Comments
    Kabupaten Indragiri Hilir masuk dalam wilayah propinsi Riau, Indonesia, dan dijuluki sebagai Negeri Seribu Parit. Di daerah ini rawa-rawa terhampar luas dan sungai-sungai terbentang hampir ke seluruh wilayah kecamatan. Sungai terbesar di daerah ini adalah Sungai Indragiri yang berhulu di pegunungan Bukit Barisan (Sumatera Barat) dan bermuara di Selat Berhala, sedangkan sungai-sungai lainnya…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK