Daftar Cerita Legenda Rakyat

LEGENDA BATU KUWUNG

Batu Kuwung adalah sebuah obyek wisata pemandian air panas yang terletak sekitar 32 km arah selatan Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Batu kuwung berarti batu cekung, yaitu sebuah batu berbentuk cekung yang dapat mengeluarkan air panas. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan sumber mata air panas ini disebabkan oleh sebuah peristiwa ajaib yang pernah terjadi di daerah itu.

∞∞∞


Pada masa pemerintahan Sultan Haji (tahun 1683-1687 M), hiduplah seorang saudagar yang tinggal di sebuah desa di daerah Banten. Ia sangat dekat dengan sang Sultan. Karena kedekatannya tersebut, ia mendapat hak monopoli perdagangan beras dan lada untuk daerah Lampung. Tak heran, jika usahanya menjadi maju pesat, sehingga dalam waktu singkat ia menjadi saudagar kaya yang disegani. Hampir semua tanah pertanian yang ada di desa-desa sekitar tempat tinggalnya menjadi miliknya. Ia memiliki tanah itu dengan cara memeras warga, yaitu memberi hutang kepada mereka dengan bunga yang tinggi, sehingga mereka kesulitan untuk membayarnya. Para petani pun terpaksa menyerahkan tanah-tanah pertanian mereka untuk menebus hutang kepada sang Saudagar.

Penderitaan para warga pun semakin menjadi-jadi ketika saudagar kaya itu diangkat menjadi kepala desa di daerah itu. Ia senantiasa menyalahkangunakan kekuasaannya dengan cara memungut pajak lebih tinggi dari yang seharusnya. Dengan kekuasaan dan kekayaannya, ia menjadi sombong dan sering bertindak sewenang-wenang terhadap warga di sekitarnya.

Selain itu, saudagar kaya itu sangat kikir. Ia tidak mau menolong jika ada warga yang membutuhkan pertolongan. Bahkan, saking kikirnya, ia tidak mau menikah seumur hidup. Baginya, menikah dan memiliki anak adalah suatu pemborosan. Ia lebih senang hidup bermewah-mewah dan berfoya-foya di atas penderitaan warga di sekitarnya. Tak heran, jika para warga menjadi benci kepadanya. Menyadari hal itu, sang Saudagar pun menyewa beberapa orang pengawal pribadi untuk menjaga harta kekayaan dan keselamatan dirinya, sehingga tak seorang warga pun yang berani untuk mengusiknya.

Pada suatu hari, berita tentang keangkuhan dan kesewenang-wenangan saudagar kaya itu sampai ke telinga seorang sakti mandraguna. Orang sakti itu pun bermaksud untuk menyadarkan sang Saudagar yang sombong dan kikir itu. Suatu pagi, ia mendatangi rumahnya dengan menyamar sebagai pengemis dan berkaki pincang.
“Ampun, Tuan! Sudilah kiranya Tuan memberi Hamba makanan dan pakaian. Sudah dua hari hamba belum makan,” iba pengemis itu sambil menunduk di depan sang Saudagar.
Si pengemis bukannya mendapat makanan dan pakaian dari sang Saudagar, melainkan caci-makian dan pelakuan kasar.
“Hai, dasar pemalas! Enak saja kau meminta-minta kepadaku!” bentak saudagar kaya itu. Pengawal! Usir pengemis hina ini dari sini!” serunya seraya mendorong pengemis itu.
Tak ayal lagi, pengemis itu pun jatuh tersungkur ke tanah. Belum sempat ia berdiri, dua orang pengawal segera menyeret dan mengusirnya. Si Pengemis yang malang itu pun murkah mendapat perlakuan kasar itu. Sebelum meninggalkan halaman rumah yang besar dan mewah itu, ia berpesan kepada sang Saudagar.
“Hai, Saudagar kaya yang sombong dan kikir! Bersiap-siaplah untuk menerima balasan yang setimpal. Kamu akan merasakan betapa pedihnya menjadi orang miskin,” ujar pengemis itu.
Begitu selesai berpesan, si Pengemis itu tiba-tiba menghilang. Alangkah terkejutnya sang Saudagar dan kedua pengawalnya menyaksikan peristiwa ajaib tersebut. Meskipun ada rasa takut di dalam hatinya setelah melihat peristiwa ajaib itu, ia berusaha untuk menepisnya.
“Ah, ada-ada saja pengemis itu. Aku takkan mungkin menjadi miskin, karena hartaku sudah sangat melimpah,” ucap sang Saudagar dengan angkuhnya.
Keesokan harinya, betapa terkejutnya sang Saudagar kaya itu ketika bangun tidur, kedua kakinya tidak bisa ia gerakkan. Ia berkali-kali berusaha untuk menggerakkannnya, tapi tetap saja tidak bisa. Ia pun panik dan berteriak histeris memanggil pengawal pribadinya.
“Pengawal! Cepat kemari tolong aku!” teriaknya dengan suara keras.
Mendengar teriakan itu, dua orang pengawalnya pun segera datang.
  • “Apa yang terjadi dengan Tuan?” tanya seorang pengawalnya.
  • “Entahlah! Tiba-tiba kakiku tidak dapat kugerakkan,” jawab sang Saudagar sambil memegang kedua kakinya.
Kedua pengawalnya berusaha untuk membantu menggerakkan kakinya, tapi tetap saja tidak bisa. Rupanya, kedua kaki saudagar kaya itu lumpuh. Dengan panik, ia segera memerintahkan seluruh pengawalnya untuk mencari tabib. Pada hari itu juga, seluruh tabib sakti dari berbagai pelosok negeri pun berdatangan untuk mengobati kedua kakinya, namun tak seorang pun yang berhasil.

Dalam keadaan yang semakin panik, sang Suadagar berpesan kepada para pengawalnya untuk mengadakan sayembara.
“Pengawal! Umumkan kepada seluruh warga bahwa siapa pun yang mampu menyembuhkan aku dari kelumpuhan ini, dia akan aku berikan setengah dari harta kekayaanku,” ujar sang Saudagar.
Para pengawal setianya pun segera memasang pengumuman di tempat-tempat keramaian seperti di pasar, warung-warung kopi, maupun di pinggir-pinggir jalan ramai. Dalam waktu singkat, seluruh warga desa setempat dan warga desa-desa sekitarnya telah mengetahui perihal pengumuman tersebut, tak terkecuali pengemis itu. Mendengar kabar itu, sang Pengemis pun segera mendaftar untuk menjadi peserta sayembara.

Pada hari yang telah ditentukan, berkumpullah para peserta sayembara dari berbagai kalangan, termasuk si Pengemis itu, di halaman rumah sang Saudagar. Satu per satu para peserta dipanggil untuk mengobati penyakit sang Saudagar. Meskipun mereka telah mengeluarkan segala kemampuan dan kesaktian masing-masing, namun tak seorang pun yang menyembuhkan penyakit sang Saudagar.

Bahkan, penyakitnya justru semakin parah, sehingga ia bertambah panik. Kini, tinggal si Pengemis itu yang menjadi harapan satu-satunya.
“Wahai, Pengemis! Tolonglah aku! Hanya kamulah harapanku satu-satunya yang dapat menyembuhkan penyakitku ini,” iba sang Saudagar.
Pengemis itu tersenyum sambil mengamati kedua kaki sang Saudagar.
“Begini, Tuan! Aku tahu penyebab kelumpuhanmu. Semua ini terjadi karena sifatmu yang kikir dan sombong,” ujar si Pengemis.
Betapa terkejutnya sang Saudagar mendengar jawaban si Pengemis. Ia seakan-akan tidak percaya akan hal itu.
  • “Jika benar yang kamu katakan itu, bagaimana cara menyembuhkannya?” tanya saudagar kaya itu penasaran.
  • “Jika ingin sembuh dari kelumpuhan ini, Tuan harus memenuhi tiga syarat,” ujar si Pengemis.
  • “Apapun syaratnya, aku berjanji akan memenuhinya. Asalkan penyakitku dapat dsembuhkan,” jawab sang Saudagar.
Mendengar jawaban itu, si Pengemis pun menyebutkan ketiga persyaratan yang harus dipenuhi oleh sang Saudagar, yaitu; 
  1. Pertama, sang Saudagar harus merubah sifat sombong dan kikirnya;
  2. Kedua, ia harus pergi ke kaki Gunung Karang untuk bertapa di atas sebuah Batu Cekung selama tujuh hari tujuh malam, tanpa makan dan minum;
  3. Ketiga, ia juga harus berjanji untuk memberikan setengah harta kekakayaannya kepada warga miskin setelah ia sembuh dari kelumpuhannya. Sang Saudagar pun bersedia untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Sebelum ia berangkat ke Kunung Karang, si Pengemis berpesan kepadanya agar tetap tidak terpengaruh terhadap segala rintangan dan godaan yang dapat membatalkan pertapaannya. Usai berpesan demikian, pengemis itu tiba-tiba lenyap dari pandangan mata. Saudagar itu pun menyadari bahwa pengemis itu bukanlah orang sembarangan.

Setelah itu, berangkatlah ia ke Gunung Karang dengan ditandu oleh empat orang pengawal pribadinya. Mereka berjalan menelusuri jalan-jalan setapak yang dikelilingi oleh semak belukar dan pepohonan rindang. Setelah dua hari dua malam berjalan, akhirnya mereka pun tiba di kaki Gunung Karang. Di tempat itu terlihatlah sebuah batu yang cukup besar dan berbentuk cekung.
“Pengawal! Bawa aku naik ke atas batu itu!” seru sang Saudagar.
Tanpa disadarinya, ternyata keempat pengawalnya telah jatuh pingsan saat tiba di tempat itu, karena kelelahan setelah melakukan perjalanan jauh. Akhirnya, dengan susah payah, saudagar itu mengesot di tanah untuk mencapai batu cekung itu dan naik duduk di atasnya.

Ketika hari mulai gelap, sang Saudagar pun segera memulai pertapaannya. Setelah tujuh hari tujuh malam ia bertapa dengan melalui berbagai rintangan dan godaan, seperti menahan lapar dan haus, serta gangguan dari binatang-binatang buas dan makhluk-makhluk halus, kejaiban pun terjadi. Tiba-tiba ia melihat ada air panas menyembur keluar dari sela-sela Batu Cekung tempatnya duduk.  Dalam waktu singkat, tempat itu tergenang air, sehingga membentuk sebuah kolam kecil. Melihat peristiwa ajaib itu, sang Saudagar pun mengakhiri pertapaannya dan segera mandi di kalom itu. Betapa terkejutnya ia ketika mencebur ke dalam kolam yang berisi air panas itu. Tiba-tiba ia merasakan darahnya mengalir di kedua kakinya, dan beberapa saat kemudian kedua kakinya dapat digerakkan kembali.
“Oh, terima kasih Tuhan! Engkau telah menyembuhkan kaki Hamba,” saudagar itu mengucap syukur.
Dengan perasaan senang dan gembira, sang Saudagar bersama para pengawalnya segera kembali ke desa. Setibanya di desa, ia pun segera melaksanakan janjinya, yaitu menyerahkan sebagian harta kekayaannya kepada warga miskin di sekitarnya. Ia membagi-bagikan tanah pertaniannya kepada petani miskin untuk digarap.

Setelah itu, ia menikahi seorang gadis cantik dari keluarga miskin dan kembali menjalankan tugas-tugasnya sebagai Kepala Desa dengan penuh tanggung jawab. Sejak itu, ia dikenal sebagai orang kaya yang dermawan dan Kepala Desa yang arif dan bijaksana, sehingga semua warganya menjadi senang kepadanya.

Kepada setiap orang yang bertamu ke rumahnya, sang Saudagar menceritakan perihal keajaiban sumber air panas Batu Cekung di kaki Gunung Karang yang telah menyembuhkan penyakit lumpuhnya. Lambat laun cerita dari mulut ke mulut itu pun tersebar hingga ke penjuru desa, sehingga para warga pun berbondong-bondong mendatangi tempat itu untuk mencoba kemujaraban air panas itu. Terbukti, banyak warga yang telah sembuh dari penyakitnya setelah mandi di tempat itu. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, air panas Batu Cekung tidak hanya menyembuhkan penyakit lumpuh, tetapi juga berbagai macam penyakit seperti reumatik, polio, dan pegal-pegal, karena mengandung kadar yodium dan kalsium.

∞∞∞

Demikian kisah LEGENDA BATU KUWUNG dari daerah Banten, Indonesia. Kini, sumber mata air panas Batu Kuwung menjadi salah salah obyek wisata menarik di daerah Banten. Oleh pemerintah setempat, obyek wisata yang memiliki luas sekitar 7,8 hektar ini diharapkan menjadi salah satu ikon pariwisata air panas di Provinsi Banten.

Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa orang yang tidak pandai mensyukuri nikmat Tuhan, maka harta, pangkat, dan jabatannya akan membawa  kebinasaan kepada dirinya sendiri, seperti yang dialami oleh sang Saudagar. Karena kegemarannya menumpuk-numpuk harta dan hidup berfoya-foya, serta menyalahgunakan jabatannya untuk menindas dan berbuat dhalim kepada warga, akhirnya ia dibenci oleh semua orang dan dimurkahi oleh Tuhan. Akibatnya, ia pun terkena penyakit lumpuh, meskipun pada akhirnya sembuh dari kelumpuhan karena telah bertobat.  (Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id)



BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • LEGENDA BURUNG CENGNGE'
    03.11.2017 - 0 Comments
    Cengnge` adalah nama seekor burung bersuara merdu dan berbulu indah yang terdapat di daerah Mandar, Sulawesi Barat, Indonesia. Di kalangan masyarakat Mandar, ada sebuah cerita menarik yang mengisahkan tentang seorang gadis cantik yang menjelma menjadi seekor burung Cengnge`. ∞∞∞ Alkisah, di sebuah kampung di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hidup sepasang suami-istri yang miskin dan tidak…
  • LEGENDA ASAL MULA PULAU NUSA
    21.10.2017 - 0 Comments
    Pulau Nusa adalah sebuah pulau yang terletak di Sungai Kahayan, Kalimantan Tengah, Indonesia. Bentuk pulau itu berkelok-kelok seperti ular naga. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat setempat, pulau ini terbentuk dari seekor naga besar yang sudah mati di dasar Sungai Kahayan. ∞∞∞ Alkisah, pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang laki-laki bernama Nusa. Ia tinggal…
  • KISAH PENGORBANAN PATIH PATRIOT
    09.02.2014 - 0 Comments
    Di desa Bedaulu wilayah kabupaten Tabanan, Bali pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri. Mereka kaya, hanya saja mereka belum mempunyai anak. Bagi penduduk Bali pada masa itu, manusia yang belum mempunyai keturunan adalah manusia yang sia-sia hidupnya. Suatu hari mereka pergi ke Pura Desa. Mereka memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberi keturunan. Waktu pun berlalu. Sang istri…
  • LEGENDA GUNUNG WURUNG
    25.09.2017 - 0 Comments
    Gunung Wurung adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Bentuk gunung ini cukup unik, karena tingginya hanya berkisar 80 meter dan tidak memiliki puncak tertinggi. Menurut masyarakat setempat, gunung ini dibuat oleh para dewa dari Kahyangan. Namun, mereka telah menghentikan pekerjaannya sebelum gunung itu selesai dibuat. *** Dikisahkan turun…
  • KISAH SIGARLAKI DAN LIMBAT
    30.10.2017 - 0 Comments
    SIGARLAKI dan LIMBAT adalah dua orang pemburu binatang yang tinggal di daerah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Sigarlaki adalah seorang majikan sedangkan Limbat adalah pelayannya. Suatu hari, Sigarlaki menuduh pelayannya itu mencuri sisa daging binatang buruannya yang disimpan di dalam lemari. Karena si pelayan menolak tuduhan itu, maka Sigarlaki ingin menguji kejujuran pelayannya…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK