Daftar Cerita Legenda Rakyat

KISAH SURI IKUN DAN DUA BURUNG

Suri Ikun seorang anak lelaki berbadan kurus yang tinggal bersama kedua orangtua dan tiga belas orang saudaranya di sebuah kampung di daerah Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pada suatu hari, Suri Ikun ditangkap oleh hantu dan disekap dalam sebuah gua.
∞∞∞


Alkisah, di sebuah kampung di daerah Nusa Tenggara Timur, Indonesia, ada sebuah keluarga petani yang mempunyai empat belas orang anak. Tujuh orang lelaki dan tujuh orang perempuan. Anak lelakinya yang paling muda bernama Suri Ikun. Ia seorang pemberani dan suka menolong. Berbeda dengan keenam kakak lelakinya, selain pendengki mereka juga penakut. Mendengar dengusan babi hutan saja mereka lari tunggang-langgang.

Untuk memenuhi kebutuhan seorang istri dan keempat belas anaknya, sang Suami sebagai kepala keluarga menanam umbi-umbian dan sayur-sayuran di kebunnya. Meskipun kebunnya cukup luas, hasilnya terkadang tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya, karena tanamannya sering dirusak oleh kawanan babi hutan.

Pada suatu malam, sang Suami mengajak istri dan ketujuh anak lelakinya bermusyawarah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
  • “Wahai, Anak-anakku! Tentu kalian semua tahu bahwa kita hidup dari hasil berkebun. Untuk itu kita harus menjaga semua tanaman yang ada di kebun,” ungkap sang Ayah.
  • “Apa yang harus kami lakukan, Ayah”“ tanya si Sulung.
  • “Begini, Anakku! Ayah akan menugaskan kalian secara bergiliran meronda di kebun untuk mengusir babi hutan,” kata sang Ayah.
Mendengar perkataan itu, ketujuh orang lelaki bersaudara tersebut terkejut.
  • “Aduh, adakah cara lain yang dapat kami lakukan selain meronda, Ayah”“ keluh si Sulung.
  • “Apa maksudmu, Anakku!” tanya sang Ayah.
  • “Maaf, Ayah! Saya sangat takut pada babi hutan,” jawab si Sulung.
  • “Iya, Ayah! Kami juga takut,” sambung lima orang anaknya yang lain serentak.
Sang Ayah menjadi bingung mendengar keluhan keenam anaknya tersebut. Sejenak, ia berpikir untuk mencari cara lain untuk mengusir babi hutan dari kebunnya. Suasana musyawarah keluarga pun menjadi hening. Dalam suasana hening itu, tiba-tiba Suri Ikun angkat bicara.
  • “Maaf, Ayah! Jika Ayah mengizinkan, biarlah saya sendiri yang meronda di kebun,” pinta Suri Ikun.
  • “Benarkah kamu sanggup meronda seorang diri, Anakku”“ tanya sang Ayah.
  • “Benar, Ayah! Saya akan menangkap babi-babi hutan itu dengan panahku,” jawab Suri Ikun dengan penuh semangat.
Alangkah senangnya hati keenam kakak lelaki Suri Ikun, karena mereka terbebas dari sebuah tugas yang sangat berat.

Keesokan harinya, setelah mempersiapkan busur dan anak panahnya, berangkatlah Suri Ikun ke kebun seorang diri untuk meronda. Sesampainya di kebun, ia langsung berkeliling melihat keadaan kalau-kalau ada kawanan babi hutan yang sedang merusak tanamannya. Setelah beberapa saat berkeliling dan tidak menemukan seekor babi hutan pun, Suri Ikun beristirahat di bawah sebuah pohon besar.

Ketika sedang asyik duduk bersandar sambil menikmati tiupan angin sepoi-sepoi, tiba-tiba tiga ekor babi hutan sedang melintas tidak jauh dari depannya. Ia pun segera bersembunyi di balik pohon tempatnya bersandar seraya menyiapkan anak panahnya. Pada saat ketiga kawanan babi hutan itu akan memakan tanamannya, ia pun segera menarik anak panahnya dari busurnya dan melepaskannya ke arah babi yang paling besar.
  • “Siuuut.... deg...!!!”
Anak panahnya tepat mengenai lambung kanan babi itu dan langsung terkapar di tanah. Sementara dua babi hutan lainnya langsung melarikan diri ke balik semak belukar. Suri Ikun segera menghampiri babi hutan yang sudah tidak bergerak itu.
  • “Wah besar sekali babi hutan ini. Pasti dagingnya sangat lezat,” gumam Suri Ikun.
Dengan perasaan senang dan gembira, Suri Ikun pun segera membawa pulang babi hutan itu ke rumahnya. Oleh karena babi hutan itu sangat berat, sampai-sampai ia harus beberapa kali berhenti beristirahat dalam perjalanan. Sesampainya di rumah, ia pun disambut gembira oleh kedua orangtua dan saudara-saudaranya yang sudah lama menunggu.
  • “Wah, kamu hebat sekali, Suri Ikun!” ucap si Sulung memuji.
Kemudian mereka pun segera memotong-motong dan memasak daging babi hutan itu. Setelah matang, si Sulung bertugas membagi-bagikan daging babi tersebut kepada saudara-saudaranya. Oleh karena sifatnya yang dengki, ia hanya memberi Suri Ikun bagian kepala babi itu, yang sudah tentu tidak banyak dagingnya. Begitulah seterusnya, setiap kali membawa seekor babi hutan hasil buruannya, Suri Ikun selalu saja mendapat bagian kepala. Meski demikian, Suri Ikun tetap merasa senang, karena hasil keringatnya dapat dinikmati oleh seluruh keluarganya.

Pada suatu sore, ayah mereka baru saja pulang dari mencari kayu bakar di sebuah hutan lebat yang letaknya cukup jauh.
  • “Anak-anakku! Maukah kalian membantu, Ayah!”
  • “Apa yang dapat kami bantu, Ayah”“ tanya si Sulung penasaran.
  • “Gerinda Ayah tertinggal di tengah hutan. Maukah kalian pergi mengambilnya”“ pinta sang Ayah.
Akhirnya, si Sulung pun mengajak keenam saudara lelakinya pergi ke hutan lebat itu. Pada saat sampai di hutan, hari sudah mulai gelap. Menurut cerita, hutan tersebut dihuni oleh para hantu rimba yang terkenal jahat. Suri Ikun berjalan mengikuti kakaknya menyusuri hutan lebat itu sambil menggendong busur dan anak panahnya. Oleh karena gelapnya malam, Suri Ikun tidak menyadari jika keenam saudaranya mengambil jalan lain yang menuju ke rumah. Sementara ia terus berjalan menyusuri hutan. Semakin lama ia pun semakin jauh masuk ke tengah hutan. Setelah menyadari ia ditinggal sendirian, ia pun berteriak-teriak memanggil keenam kakaknya.
  • “Kakak... di mana kalian”
Berkali-kali Suri Ikun memanggil nama keenam kakaknya, tetapi tetap tidak mendapat jawaban. Namun, beberapa saat berselang, tiba-tiba terdengar suara aneh menegurnya.
  • “Hei, Anak Manusia! Kini kamu tinggal sendirian. Tidak seorang pun yang bisa menolongmu, karena saudara-saudaramu telah meninggalkanmu.”
  • “Kamu siapa” Tampakkanlah wujudmu!” seru Suri Ikun sambil menyiapkan anak panah dan busurnya.
  • “Ha... ha... ha...!!! terdengar suara itu tertawa berbahak-bahak.
  • “Ketahuilah, Anak Manusia! Kami adalah hantu rimba penghuni hutan ini,” ujar suara itu.
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba beberapa sosok bertubuh besar dan berwajah seram berdiri di sekelilingnya. Baru saja Suri Ikun hendak menarik anak panahnya, para hantu tersebut segera menangkapnya. Namun, mereka tidak langsung memakannya, karena ia masih terlalu kurus.
  • “Sebaiknya kita kurung dulu anak manusia ini,” ujar pemimpin hantu rimba itu.
Akhirnya Suri Ikun dikurung di dalam sebuah gua. Setiap hari ia diberi makan secara teratur agar menjadi gemuk. Untungnya ada celah sehingga sinar matahari dapat memancar masuk ke dalam gua. Dari celah itu ia bisa melihat keluar.

Pada suatu hari, Suri Ikun melihat dua ekor anak burung di celah gua yang kepalaran. Oleh karena merasa iba, ia pun memberIkun sebagian makanannya kepada kedua anak burung itu.
  • “Waaah, kasihan sekali anak burung ini ditinggal induknya,” iba Suri Ikun seraya menyuapi kedua anak burung itu.
Begitulah seterusnya, setiap melihat kedua anak burung itu kelaparan, Suri Ikun senantiasa
membagikan makanan kepada mereka. Beberapa bulan kemudian, kedua burung itu pun tumbuh menjadi besar dan kuat. Ajaibnya, kedua burung itu dapat berbicara seperti manusia.
  • “Terima kasih Tuan karena telah menolong kami,” ucap seekor burung.
  • “Ampun, Tuan! Jika kami boleh tahu, Tuan siapa dan kenapa dikurung dalam gua ini”“ tanya seekor burung yang satunya lagi.
  • “Saya Suri Ikun, Sobat!” jawab Suri Ikun.
Setelah itu, Suri Ikun pun menceritakan semua kejadian yang dialaminya sampai ia bisa berada di dalam gua itu.
  • “Baiklah, Tuan! Kami akan membebaskan Tuan dari gua ini,” kata seekor burung.
Alangkah senangnya hati Suri Ikun mendengar perkataan burung itu. Namun, hatinya masih diselimuti oleh rasa bimbang.
  • “Wahai, Sobat! Bukankah hantu rimba itu berjumlah banyak dan sangat kuat” Bagaimana cara kalian menolongku”“ tanya Suri Ikun ingin tahu.
  • “Tenang, Tuan! Kami pasti bisa mengalahkan mereka,” ujar seekor burung.
  • “Begini, Tuan! Kami akan menyerang dan mencakar-cakar seluruh tubuh hantu-hantu itu,” jelas seekor burung yang satunya.
Mendengar penjelasan itu, Suri Ikun terdiam sejenak. Ia pun berpikir mencari cara agar bisa membantu kedua burung itu mengalahkan hantu-hantu tersebut.
  • “Baiklah kalau begitu! Aku akan membantu kalian dengan senjataku ini,” kata Suri Ikun sambil menunjukkan panahnya.
Keesokan harinya, hantu-hantu tersebut datang mengantarkan makanan untuk Suri Ikun. Pada saat mereka membuka pintu gua, dengan secepat kilat kedua burung itu langsung menyerang dan mencakar-cakar seluruh tubuh mereka. Suri Ikun pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia segera meluncurkan anak panahnya ke arah hantu-hantu tersebut. Maka tak ayal lagi, para hantu itu pun terluka dan langsung kabur melarikan diri.

Setelah itu, kedua burung tersebut segera membawa terbang Suri Ikun menuju ke puncak sebuah bukit yang tinggi. Sesampainya di sana, dengan kekuatan gaibnya, kedua burung tersebut menciptakan sebuah istana megah untuk Suri Ikun lengkap dengan pengawal dan dayang-dayangnya. Di sanalah untuk selanjutnya Suri Ikun tinggal dan hidup berbahagia.

Sementara itu, nun jauh di kampung, keluarga Suri Ikun hidup menderita. Sejak kepergian Suri Ikun seluruh tanaman ayahnya habis dimakan dan dirusak kawanan babi hutan. Sebab, tidak seorang pun saudara lelakinya yang berani mengusir kawanan babi hutan tersebut dari kebun mereka.

*****

Demikianlah Kisah Suri Ikun Dan Dua Burung dari daerah Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kisah ini termasuk kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya ada dua pesan moral yang dapat dipetik, yaitu keutamaan sifat saling tolong menolong terhadap sesama makhluk dan akibat buruk dari sikap penakut.
PERTAMA, keutamaan sifat saling tolong-menolong. Sifat ini tercermin pada sikap dan perilaku Suri Ikun dan dua ekor burung. Suri Ikun menolong kedua ekor burung tersebut dengan memberinya makan, sedangkan kedua ekor burung tersebut menyelamatkan Suri Ikun dari ancaman para hantu rimba.Sifat ini sangatlah dianjurkan, karena dapat menimbulkan rasa saling menghormati dan mengasihi serta saling menyayangi antara sesama makhluk, sehingga terbina kehidupan yang aman, damai, sejahtera dan harmonis.
KEDUA, akibat buruk dari sifat penakut. Sifat ini tercermin pada sikap dan perilaku keenam saudara lelaki Suri Ikun yang tidak berani meronda di kebun ayahnya, karena takut kepada babi hutan. Akibatnya, mereka pun hidup melarat, karena seluruh tanaman di kebun ayahnya dirusak dan dimakan babi hutan.

Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id


BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • KISAH PUTRA MAHKOTA
    19.09.2013 - 1 Comments
    Pada jaman kerajaan dulu, di Negeri Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia kepadanya. Negeri Alas pun senantiasa aman dan damai. Namun satu hal yang membuat sang Raja selalu bersedih, karena belum dikaruniai seorang anak. Sang…
  • ASAL USUL BURUNG CENDRAWASIH
    30.11.2017 - 0 Comments
    Cenderawasih termasuk burung langka di Indonesia. Burung jenis ini hanya terdapat di Papua yang sekaligus menjadi ciri khas pulau tersebut. Warna bulunya yang sangat indah membuat cenderawasih dijuluki sebagai Bird Of Paradise "burung dari surga". Oleh karena itu, sebagian masyarakat Papua percaya bahwa burung cenderawasih adalah titisan bidadari dari surga. Namun menurut masyarakat Fakfak,…
  • KISAH LEGENDA ASAL MULA DANAU MALAWEN
    21.10.2017 - 0 Comments
    Danau Malawen adalah sebuah danau yang terletak di desa Sanggu, Kec. Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Indonesia. Di tepi danau ini terdapat banyak tanaman anggrek dan danau ini juga bagus untuk tempat memancing, danau ini masih terus di kembangkan agar menjadi salah satu objek wisata unggulan. Awal dahulu danau ini merupakan sebuah aliran sungai, tetapi karena terjadi…
  • KISAH JAKA BUDUG DAN PUTRI KEMUNING
    02.10.2017 - 0 Comments
    Di daerah Ngawi, Jawa Timur, ada seorang pemuda malang bernama JAKA BUDUG adalah seorang pemuda miskin yang mengidap penyakit budug (sejenis penyakit kudis). Sebab itulah ia dipanggil dengan nama Jaka Budug. Meskipun kondisinya demikian, Jaka Budug berhasil menikahi seorang putri raja PRABU ARYO SETO yang bernama PUTRI KEMUNING. ∞∞∞ Alkisah, di daerah Ngawi, Jawa Timur, tersebutlah…
  • KISAH LEGENDA ANDE ANDE LUMUT
    02.10.2017 - 0 Comments
    ANDE ANDE LUMUT  adalah kisah legenda cerita rakyat yang berasal dari Jawa. Kisah ini dikenal dalam berbagai versi. Versi yang banyak dikenal dan "tradisional" adalah yang mengaitkannya dengan bersatunya kembali KERAJAAN JENGGALA dan KEDIRI. Ande Ande Lumut adalah nama samaran seorang pangeran yang bernama asli PANJI ASMARABANGUN dari Kerajaan Jenggala. Menurut cerita, Panji Asmarabangun…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK