Daftar Cerita Legenda Rakyat

LA ONTO-ONTOLU

La Onto-Ontolu adalah putra sulung seorang raja di bulan. Suatu ketika, ia turun ke bumi dengan menyamar menjadi sebutir telur. La onto-ontolu dalam bahasa Buton (Sulawesi Tenggara) berarti telur.
Setelah tinggal di bumi, ia menikahi putri bungsu Raja Buton. Namun, pernikahan mereka membuat keenam kakak kandung putri bungsu iri hati dan dendam. Suatu hari, mereka berniat untuk mencelakai La Onto-Ontolu.
∞∞∞


Dikisahkan bahwa di planet bulan ada seorang pemuda perkasa dan sakti mandraguna bernama Sumantapura. Ia adalah putra sulung raja di bulan. Dengan ilmu meringankan tubuh yang dimiliki, Sumantapura kerap mengelilingi angkasa raya untuk melihat-lihat suasana. Suatu ketika, ia sempat menyaksikan keindahan bumi. Oleh karena kagum dan penasaran, maka meluncurlah ia ke bumi dengan menyamar menjadi sebutir telur.

Setiba di bumi, Sumantapura hinggap di petarangan (tempat ayam mengerami telurnya) milik seorang nenek. Rupanya, kehadiran Sumantapura mengundang perhatian ayam-ayam yang ada di kandang itu. Hewan piaraan nenek itu pun berkotek bersahut-sahutan sehingga menimbulkan suara gaduh.
  • “Kok… kok… kotek! Kok… kok… kotek!” demikian suara kotek ayam itu.
Suara gaduh kotekan ayam itu terdengar oleh si Nenek yang sedang menyiangi rumput di kebun dekat pondoknya.
  • “Hai, apa yang terjadi dengan ayam piaraanku?” gumam nenek itu, “Wah, jangan-jangan telur ayamku dimakan burung gagak.”
Nenek itu pun bergegas pulang ke pondoknya. Alangkah terkejutnya ia setelah memeriksa semua telur ayamnya di petarangan. Ia melihat sebutir telur raksasa tergeletak di antara butiran-butiran telur ayam tersebut.
  • “Wow, besar sekali telur ini!” takjub nenek itu, 
  • “Baru kali ini aku melihat telur sebesar ini.”
Tanpa berpikir panjang, nenek itu segera memasukkan telur raksasa itu ke dalam keranjang lalu membawanya masuk ke dalam pondok. Setelah itu, ia kembali ke kebun untuk melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai. Saat hari menjelang siang, ia pulang ke pondoknya untuk makan siang. Hari itu, ia amat lapar. Tapi, alangkah terkejutnya ia karena semua persediaan makanannya habis.
  • “Hai, siapa yang menghabiskan semua makananku?” gumamnya dengan heran.
Ketika nenek itu hendak memasak lagi, ternyata air di tempayannya juga habis tak tersisa setetes pun. Ia pun semakin heran dan bingung.

Pada esok harinya, nenek itu mengalami kejadian yang serupa. Karena penasaran, ia pun berniat menjebak pelakunya. Ia menyiapkan makanan, sirih, dan tembakau di dapur. Setelah itu, berangkatlah ia ke kebun. Begitu nenek itu pergi, keranjang yang berisi telur perlahan-lahan terbuka penutupnya dan keluarlah seorang pemuda perkasa dari dalamnya yang tidak lain adalah Sumantapura. Dengan perasaan senang, cepat-cepatlah ia mandi lalu melahap habis makanan tersebut tanpa menyisakan sedikit pun.  Setelah itu, ia mencoba mencicipi sirih dan tembakau yang juga tersedia di situ. Oleh karena tidak terbiasa makan sirih, kepalanya pun menjadi pusing, matanya berkunang-kunang, dan akhirnya jatuh pingsan.

Menjelang siang, nenek itu kembali dari kebunnya. Ia amat terkejut saat mendapati sesosok pemuda yang sedang tergeletak di ruang dapurnya. Mulanya, ia mengira pemuda itu sudah meninggal dunia. Setelah diperiksa, ternyata laki-laki yang tidak dikenalnya itu hanya pingsan. Nenek itu pun berupaya menyadarkannya. Begitu siuman, Sumantapura terkejut melihat seorang nenek yang sedang duduk di sampingnya. Dengan perasaan malu-malu, ia pun meminta maaf kepada nenek itu.
  • “Maafkan saya, Nek. Sayalah yang telah menghabiskan semua makanan Nenek,” ucap Sumantapura.
  • Nenek hanya tersenyum, lalu berkata, 
  • “Sudahlah, Cucuku! Tidak apa-apa.”
  • “Terima kasih, Nek,” ucap Sumantapura.
  • “Tapi, kalau boleh Nenek tahu, kamu siapa dan berasal dari mana?” tanya si Nenek.
Sumantapura pun menceritakan asal usulnya hingga keberadaannya di pondok itu. Betapa senangnya hati si Nenek setelah mengetahui bahwa pemuda perkasa yang ada di hadapannya adalah putra Raja Bulan. Hatinya pun kian gembira saat Sumantapura bersedia tinggal bersamanya. Sejak itu pula, si Nenek mulai memanggil pemuda itu dengan panggilan La Onto-Ontolu, yang berarti “telur”.

Sejak tinggal bersama La Onto-Ontolu, hidup nenek itu semakin membaik. Putra sulung Raja Bulan itu rajin membantunya bekerja di kebun. Bahkan dengan kesaktiannya, ia mengubah pondok nenek itu menjadi rumah mewah lengkap dengan perabotannya. Keduanya pun hidup bahagia dan saling menyayangi. Namun, La Onto-Ontolu merasa bahwa kebahagiaan tersebut terasa kurang tanpa kehadiran seorang istri. Maka sebab itulah, ia meminta kepada nenek itu untuk dilamarkan salah satu dari tujuh putri Raja Buton yang ada di istana.
  • “Nek, bolehkah saya minta tolong untuk dilamarkan putri sulung Raja Buton?” pinta La Onto-Ontolu.
Nenek itu pun menerima permintaan La Onto-Ontolu. Maka, berangkatlah ia seorang diri ke istana raja. Namun, ketika menyampaikan lamaran tersebut di hadapan raja beserta keenam putrinya, ia tidak menyebut nama asli putra Raja Bulan itu karena sudah terbiasa memanggilnya dengan La Onto-Ontolu.
  • “Ampun, Baginda! Hamba datang kemari untuk menyampaikan lamaran cucu saya La Onto-Ontolu kepada putri sulung Baginda,” ungkap nenek itu seraya memberi hormat.
Putri sulung raja yang mendengar nama orang yang melamarnya itu tentu saja tidak mau terima.
  • “Tidak, Yah. Aku tidak mau menikah dengan telur,” tegas putri sulung raja.
Dengan perasaan kecewa, si Nenek pulang ke rumahnya untuk menyampaikan kabar buruk itu kepada La Onto-Ontolu. Mendengar kabar buruk tersebut, La Onto-Ontolu tidak putus asa. Keesokan harinya, ia meminta tolong lagi kepada si Nenek agar kembali ke istana untuk melamar putri kedua raja, dan ternyata putri kedua raja itu juga menolak. Begitu pula pada hari-hari berikutnya, nenek itu bolak-balik ke istana untuk menyampaikan lamaran La Onto-Ontolu hingga putri raja keenam raja, namun hasilnya tetap nihil.

Meskipun tinggal putri bungsu yang menjadi harapan satu-satunya, La Onto-Ontolu tidak pernah putus asa. Ia kembali meminta kepada nenek itu untuk menyampaikan lamarannya kepada putri bungsu.
  • “Maaf, Nek! Jika Nenek tidak keberatan, saya minta tolong sekali lagi untuk dilamarkan putri bungsu raja,” pinta La Onto-Ontolu, 
  • “Siapa tahu dia mau menerima lamaran saya.”
Nenek itu menghargai tekad keras La Onto-Ontolu. Alhasil, putri bungsu pun bersedia menerima lamaran itu. Sementara itu, keenam saudara putri bungsu yang mengetahui hal tersebut mengolok-olok dan menganggap adiknya itu tidak waras lagi.
  • “Hai, Bungsu! Apakah kamu sudah gila? Untuk apa menikah dengan telur?” sindir putri sulung.
  • “Dasar memang nasibmu ditakdirkan menikah dengan telur!” imbuh putri kedua raja.
Meskipun disindir oleh keenam saudaranya, si Bungsu tetap sabar dan akan ikhlas menerima La OntoOntolu apa adanya.

Sementara itu, si Nenek merasa gembira karena lamaran cucunya diterima. Ia pun bergegas pulang untuk menyampaikan berita gembira itu kepada La Onto-Ontolu yang menyambutnya dengan perasaan bahagia pula.

Keesokan harinya, nenek itu membawa La Onto-Ontolu kepada putri bungsu raja dalam wujud sebutir telur. Dengan senang hati, putri bungsu pun menerima telur itu lalu menyimpannya di kamar. Sejak itulah, ia selalu mengalami kejadian aneh di dalam kamarnya. Setiap kali ia hendak mandi di pagi hari, air di bak mandinya selalu habis. Padahal, bak itu selalu penuh air pada sore harinya. Karena penasaran ingin mengetahui pelakunya, suatu malam ia berpura-pura tidur. Begitu tengah malam, ia pun mendengar gemericik air di dalam kamar mandi. Beberapa saat kemudian, seorang pemuda perkasa keluar dari kamar mandi itu lalu berjalan menuju ke pembaringannya.
  • “Hai, kamu siapa? Berani-beraninya kamu menyusup masuk ke dalam kamarku,” tegur putri bungsu saat melihat pemuda itu mendekatinya.
Pemuda yang tak lain adalah La Onto-Ontolu itu tersenyum. Ia lalu duduk di samping sang Putri Bungsu dan menceritakan asal usulnya. Mendengar kisah itu, maka tahulah ia bahwa ternyata pemuda tampan itu adalah calon suaminya. Dengan persetujuan raja dan permaisuri, perkawinan putri bungsu dengan La Onto-Ontolu pun dilangsungkan.

Rupanya, perkawinan putri bungsu dengan pemuda tampan itu membuat keenam kakaknya iri hati dan dendam. Mereka berniat untuk membuat adik bungsunya itu menderita. Suatu hari, mereka mengajak Putri Bungsu dan suaminya untuk memancing di laut. Selain membawa bekal makanan, mereka juga membawa sirih dan tembakau. Setiba di tengah laut, putri sulung raja sengaja membuang puan (tempat sirih) kesayangan milik putri bungsu ke dalam laut. Tak ayal, putri bungsu pun menangis dan meminta kepada suaminya untuk mengambil puan itu di dalam laut. La Onto-Ontolu yang amat sayang kepada istrinya langsung terjun ke dalam air. Namun, begitu ia terjun, keenam kakak putri bungsu segera mendayung perahu menuju ke pantai. Putri bungsu pun menangis tersedu-sedu karena suaminya ditinggal sendirian di tengah laut.

Setiba di istana, keenam putri raja merasa amat puas melihat adiknya karena kehilangan suami. Sementara itu, putri bungsu kembali ke kamarnya dengan perasaan hancur. Ia hanya bisa pasrah atas peristiwa yang menimpa suaminya. Hingga tengah malam, putri bungsu yang malang itu hanya duduk termenung memikirkan nasib laki-laki tampan yang amat dicintainya itu. Di tengah-tengah lamunannya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.
  • “Tok… Tok… Tok…! Dinda, tolong bukakan pintunya!” seru suara seorang laki-laki di depan pintu.
  • “Hai, sepertinya aku mengenal suara orang itu,” gumam putri bungsu. 
  • “Ah, tidak mungkin dia suamiku.”
Putri bungsu enggan membuka pintu kamarnya karena mengira suaminya telah tewas di tengah laut. Namun, setelah laki-laki itu beberapa kali memanggilnya, maka ia pun mulai yakin bahwa suara itu adalah suara suaminya. Maka, cepat-cepatlah ia membuka pintu. Alangkah terkejutnya ia saat melihat suaminya kembali dengan membawa puan emas kesayangannya.
  • “Oh, ternyata Kanda masih hidup. Maafkan Dinda telah membuat Kanda menunggu lama di depan pintu!” ucap putri bungsu seraya memeluk suaminya. 
  • “Sudahlah, Dinda. Lupakanlah semua peristiwa yang telah terjadi,” ujar La Onto-Ontolu.
Putri bungsu sangat bahagia karena bisa bertemu kembali dengan suami tercintanya. Merasa tidak nyaman tidak tinggal di istana, pada malam itu juga La Onto-Ontolu mengajak istrinya ke bulan tanpa sepengetahuan keluarga istana. Mereka pun hidup rukun dan bahagia. Sementara itu, keenam kakak putri bungsu mendapat hukuman dari raja karena diketahui telah membuat putri bungsu menderita sehingga pergi dari istana.

*****
Demikian kisah LA ONTO-ONTOLU dari Sulawesi Tenggara. Pesan moral yang dapat dipetik dari kisah di atas adalah bahwa orang yang selalu sabar sepeti putri bungsu akan disayangi Tuhan. Sebaliknya, orang yang suka iri hati dan denam seperti keenam kakaknya akan mendapat balasan yang setimpal.

Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id


BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • AGATHA NICOLE 4 TAHUN
    18.07.2013 - 0 Comments
    Perkenalkan namaku Agatha Nicole Tjang dan nama kecilku (nick name) yang juga sekaligus nama mandarin yang diberikan Ama (nenek) aku adalah Ie Lien Tjang. Orangtuaku berasal dari kota MATARAM, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tetapi aku lahir di kota Singaraja, Buleleng, Bali. Usiaku 4 Tahun Pada usiaku yang ke-4 Tahun, aku makin suka diphoto, berbagai macam pose model selalu…
  • KISAH SULTAN MAULANA HASANUDDIN
    07.10.2017 - 1 Comments
    MAULANA HASANUDDIN merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar PANGERAN SABAKINGKIN dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570. SULTAN MAULANA HASANUDDIN berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten sekaligus menjadi penguasa pertama di kerajaan Islam tersebut. BERDASARKAN SEJARAH BANTEN, MAULANA HASANUDDIN MERUPAKAN…
  • KISAH SEMESAT DAN SEMESIT
    27.08.2017 - 0 Comments
    Semesat dan Semesit adalah dua orang putra raja yang memiliki kegemaran bermain bola. Suatu ketika, mereka difitnah oleh ibu tiri mereka sehingga diusir dari istana. Mereka pun berkelana menyusuri hutan belantara tanpa arah dan tujuan.  Inilah Kisah Semesat dan Semesit. * * * Alkisah, di daerah Sumatra Selatan tersebutlah seorang raja yang sudah beberapa tahun menduda.…
  • LEGENDA ASAL USUL ORANG BASAP
    27.10.2017 - 0 Comments
    Orang Basap adalah salah satu rumpun suku Dayak di Kalimantan Timur yang tinggal di wilayah Bontang dan Sangkulirang. Menurut cerita, Orang Basap merupakan keturunan orang-orang China yang kawin dengan suku Dayak Punan. Meskipun Orang Basap pada umumnya tidak berkulit kuning, tetapi mata mereka tetap sipit seperti orang Tiongkok. ∞∞∞ Dahulu, di Tepian Batu atau Kutai Lama, Kalimantan…
  • TANIFAL PULAU BURU
    29.11.2017 - 0 Comments
    Tanifal dalam bahasa Maluku berarti sebidang daratan berpasir putih halus. Menurut cerita masyarakat setempat, Tanifal yang terletak di sekitar Pantai Tifu atau Pulau Buru tersebut merupakan penjelmaan sepasang burung garuda raksasa. ∞∞∞ Alkisah, di Pulau Buru, Maluku, tersebutlah sebuah negeri bernama Tifu. Tidak jauh dari negeri ini terdapat sebuah gunung bernama Gunung Garuda. Bila…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK