Daftar Cerita Legenda Rakyat

LA UPE SI ANAK YATIM

La Upe adalah seorang anak laki-laki yatim dan miskin yang tinggal di sebuah kampung di daerah Selawesi Selatan. Kata la upe berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari suku kata, yaitu: la berarti dia laki-laki, dan upe berarti beruntung. Jadi, kata la upe berarti laki-laki yang beruntung. Berkat kesabarannya dalam menghadapi segala cobaan dan siksaan, ia mendapat pertolongan dari Tuhan.
∞∞∞


Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada seorang anak yatim bernama La Upe. Ia tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggir kampung. Ibunya meninggal dunia sejak ia masih kecil. Ketika ia berumur sepuluh tahun ayahnya menikah lagi seorang janda dari kampung lain yang bernama I Ruga. Sang Ayah berharap agar La Upe mempunyai ibu yang dapat merawat dan menyayanginya. Namun, harapannya berbeda dari kenyataan. 

Setiap hari I Ruga menyiksa dan memukul La Upe ketika ia pergi ke sawah. Sejak bersama ibu tirinya, hidup La Upe sangat menderita. Ia tidak pernah lepas dari siksaan dan perintah yang berat dari ibu tirinya. Setiap hari, ia disuruh pergi ke sungai untuk memancing ikan. Jika pulang tanpa membawa hasil, ia disiksa dan dipukul dengan tongkat. Begitulah yang dialami La Upe setiap hari tanpa sepengetahuan ayahnya.

Pada suatu hari, La Upe disuruh oleh ibu tirinya ke sungai untuk memancing ikan. Setelah mempersiapkan pancing dan umpan yang banyak, berangkatlah ia ke sungai dengan harapan bisa mendapatkan hasil yang banyak agar terhindar dari siksaan ibu tirinya. Sesampainya di tepi sungai, ia memasang kailnya, lalu duduk di tepi sungai sambil bersiul-siul. Sudah hampir setengah hari ia memancing, namun tak seekor ikan pun yang menyentuh umpannya. Hatinya pun mulai cemas.
“Aduh, aku pasti mendapat pukulan lagi kalau tidak mendapat ikan hari ini,” keluh La Upe.
Berkali-kali La Upe memindahkan pancingnya ke tempat yang lebih dalam agar umpannya di makan ikan, namun tak seekor ikan pun yang menyentuhnya. Karena hari sudah siang dan perutnya pun sudah terasa sangat lapar, akhirnya ia memutuskan untuk berhenti memancing. Ia sudah pasrah untuk mendapatkan hukuman dari ibu tirinya. Ketika akan mengangkat kailnya, tiba-tiba seekor ikan besar menyambar umpannya. Dengan hati-hati, ia menarik kailnya perlahan-lahan ke tepi sungai. Setelah kailnya terangkat, tampaklah seekor ikan besar yang terkait di ujung kailnya. Hati La Upe yang semula cemas tiba-tiba menjadi senang, karena ia akan terbebas dari hukuman. Betapa terkejutnya ia ketika akan memasukkan ikan itu ke dalam wadahnya, ikan itu tiba-tiba berbicara layaknya manusia.
“Ampun, Tuan! Tolong jangan bunuh saya! Saya ini adalah raja ikan. Jika Tuan sudi melepaskan saya, apa pun permintaan Tuan akan saya kabulkan. Dengan menyebut ‘ilmunya raja ikan’, maka permintaan Tuan akan terkabulkan,” kata ikan itu.
Karena merasa iba, La Upe melepaskan kembali ikan itu ke sungai. Akhirnya, ia pun pulang tanpa membawa hasil. Sesampainya di rumah, ia melihat ibu tirinya sedang menunggunya.
  • “Hei, La Upe! Mana ikannya?” tanya ibu tirinya.
  • “Maaf, Bu! Tadi saya mendapatkan seekor ikan besar, tapi saya melepasnya kembali ke sungai,” jawab La Upe.
Mendengar jawaban itu, I Ruga menjadi murka. Ia segera mengambil tongkatnya yang sering digunakan untuk memukul La Upe. Ketika ibu tirinya hendak memukulnya, La Upe tiba-tiba teringat pada pesan ikan besar yang ditolongnya tadi. Ia pun segera membaca mantra sakti yang diberikan kepadanya.
“Tolong lekatkan ibuku di pintu, berkat ilmunya raja ikan!”
Pada saat itu pula, I Ruga pun melekat pada pintu. Ia meronta-ronta untuk melepaskan diri, namun usahanya sia-sia. Tubuhnya lengket bagaikan terkena perekat. Beberapa kali ia berteriak meminta tolong agar La Upe melepaskan tubuhnya dari pintu itu, namun La Upe menolaknya. La Upe justru pergi meninggalkannya dan membiarkannya terus melekat pada pintu itu.

Tak berapa kemudian, ayah La Upe pulang dari sawah. Betapa terkejutnya ia ketika akan membuka pintu rumahnya. Pintu itu sangat berat seakan-akan ada orang yang mendorongnya dari dalam.
  • “Bu, apakah kamu yang mendorong pintu ini?” tanya ayah La Upe.
  • “Tidak! Aku tidak mendorongnya. Tubuhku terlekat di balik pintu ini dan tidak bisa bergerak,” jawab I Ruga.
Ayah La Upe pun mendorong pintu itu dengan sekuat tenaga. Saat pintu itu terbuka, tampaklah istrinya sedang melekat pada pintu sambil memegang sebuah tongkat.
“Siapa yang melakukan ini, Bu?” tanya ayah La Upe.
I Ruga pun menceritakan semua peristiwa yang menyebabkannya terlekat di pintu itu. Mendengar kisah istrinya itu, ayah La Upe hanya tersenyum dan berkata:
“Itulah akibatnya kalau selalu menyiksa dan memukul anak yang tidak bersalah.”
Setelah berkata begitu, sang Ayah segera mencari La Upe. Tak berapa lama, ia pun menemukannya sedang bermain bersama teman-temannya. Ia kemudian meminta kepada La Upe agar kembali ke rumah dan memaafkan ibu tirinya. La Upe pun menuruti permintaan ayahnya. Ia memang sangat patuh dan hormat kepada ayahnya. Sesampainya di rumah, ia pun segera melepaskan ibu itrinya dengan membaca mantra saktinya.
“Tolong lepaskan ibu tiriku, berkat ilmunya raja ikan!”
Seketika itu pula, I Ruga pun terlepas dari pintu dan segera meminta maaf kepada suaminya dan La Upe. Sejak saat itu, I Ruga tidak pernah lagi menyiksa dan memukul La Upe karena takut mendapatkan kutukan. Akhirnya, mereka pun hidup rukun dan bahagia.

Beberapa tahun kemudian, La Upe pun tumbuh menjadi seorang pemuda yang gagah dan tampan. Sejak itu, ia sering berjalan-jalan ke kota kerajaan untuk melihat suasana keramaian kota. Suatu hari, ketika ia sedang lewat di depan istana kerajaan, tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia melihat putri raja yang cantik nan rupawan sedang bersantai di jendela.
  • “Aduhai, cantik sekali putri raja itu!” ucap La Upe dengan kagum.
  • “Andai saja aku bisa menikah dengannya, betapa bahagia rasanya hati ini,” ucapnya lagi sambil terus menatap wajah cantik sang Putri.
Merasa ada yang memerhatikannya, Putri Raja pun menoleh ke arah La Upe. Sang Putri pun tersentak ketika melihat ketampanan pemuda itu. Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang. Rupanya, ia jatuh hati kepada La Upe. Pada suatu hari, secara diam-diam mereka mengadakan pertemuan di suatu tempat tanpa sepengetahuan sang Raja dan permaisuri. Dalam pertemuan itu, mereka saling mengungkap perasaan masing-masing. Akhirnya, mereka pun bersepakat untuk menikah.

Suatu hari, La Upe bersama kedua orang tuanya datang melamar sang Putri. Namun, lamaran mereka ditolak oleh raja dan permaisuri, karena menganggap La Upe tidak sederajat dengan sang Putri. Sang Putri adalah seorang keturunan raja, sedangkan La Upe hanya masyarakat biasa dan miskin.

Mendengar penolakan itu, La Upe pun kembali ke rumahnya dengan perasaan sedih. Setibanya di rumah, La Upe pun mencari cara agar dapat menikahi sang Putri. Setelah berpikir keras, ia pun menemukan sebuah cara. Ia akan menarik simpatik sang Raja dan permaisurinya dengan melekatkan sang Putri pada pintu. Dengan begitu, tentu tidak ada orang yang bisa menolong sang Putri kecuali dia. Namun, sebelum melaksanakan niat itu, terlebih dahulu ia meminta restu kepada sang Putri dan memberitahunya bahwa apa yang akan dilakukan itu hanyalah sebuah siasat agar bisa menikahinya. Sang Putri mengerti dan bersedia untuk melaksanakan siasat tersebut, karena ia mencintai La Upe.

Pada suatu malam, La Upe menyusup masuk ke dalam kamar sang Putri. Dengan mantra saktinya, ia melekatkan sang Putri pada pintu kamar. Setelah itu, ia meninggalkan sang Putri dalam keadaan terlekat di pintu. Beberapa saat kemudian, seluruh penghuni istana menjadi gempar, termasuk raja dan permaisuri. Mereka mendapati sang Putri sedang melekat di pintu kamarnya. Sang Raja pun segera mengerahkan seluruh tabib istana untuk menolong sang Putri, namun hingga pagi menjelang tak seorang pun yang berhasil. Akhirnya, sang Raja memutuskan untuk mengadakan sayembara. Ia pun mengumpulkan seluruh rakyat di halaman istana.
“Wahai, seluruh rakyatku! Barangsiapa yang sanggup melepaskan putriku dari pintu, akan kunikahkan dengan putriku. Aku tidak peduli apakah ia orang biasa ataupun orang miskin. Selain itu, dia juga akan kuangkat menjadi raja untuk menggantikan aku kelak.”
Setelah itu, sayembara pun dimulai. Satu persatu peserta sayembara mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk melepaskan sang Putri dari pintu, namun tak seorang pun yang berhasil. Kini tinggal satu peserta yang belum maju, dia adalah La Upe. Dengan tenangnya, ia berjalan masuk ke dalam istana dan menghampiri sang Putri yang sedang melekat di pintu, lalu membaca mantra saktinya.
“Tolong lepaskan sang Putri dari pintu, berkat ilmunya raja ikan!”
Sungguh ajaib. Sang Putri pun terlepas dari lekatan pintu sambil tersenyum bahagia. Seluruh hadirin terperangah menyaksikan peristiwa itu. Sang Raja dan permisuri sangat kagum melihat kehebatan La Upe.
“Baiklah, La Upe! Sesuai dengan janjiku, aku akan menikahmu dengan putriku dalam waktu dekat. Aku dan seluruh keluarga istana minta maaf karena sebelumnya telah menolak lamaranmu,” kata sang Raja.
Sepekan kemudian, pesta pernikahan La Upe dan sang Putri pun dilangsungkan sangat meriah. Berbagai macam pertunjukan seni musik dan tari dipertontonkan. Seluruh rakyat negeri pun turut meramaikan pesta tersebut. Mereka sangat berbahagia melihat pasangan pengantin yang sedang duduk bersanding di pelaminan. Kedua mempelai benar-benar pasangan yang serasi. La Upe seorang pemuda yang gagah dan tampan, sedang sang Putri seorang gadis yang cantik nan rupawan.

La Upe dan sang Putri pun hidup berbahagia. La Upe mengajak kedua orang tuanya untuk tinggal di istana. Tidak berapa lama kemudian, La Upe pun diangkat menjadi raja untuk menggantikan sang Raja. Maka semakin lengkaplah kebahagiaan La Upe dan istrinya.

*****

Demikianlah kisah LA UPE SI ANAK YATIM dari daerah Sulawesi Selatan, Indonesia. Kisah ini termasuk kategori dongeng, yakni hanya kisah rekaan belaka. Pesan moral yang dapat diambil dari kisah atas adalah bahwa menganiaya dan menyiksa orang lain tanpa alasan yang benar akan membawa malapetaka pada diri sendiri. Hal ini tergambar pada perilaku I Ruga yang selalu memukul dan menganiaya anak tirinya,
La Upe, jika tidak membawa ikan untuknya. Akibatnya, ia pun terlekat di pintu rumahnya. Dari sini dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa orang-orang yang teraniaya senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan Yang Mahakuasa, baik secara langsung mau pun tidak langsung. Dalam kisah di atas, La Upe digambarkan sebagai orang yang teraniaya mendapat pertolongan dari Tuhan secara tidak langsung, tetapi melalui seekor ikan besar.

Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id


BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • KISAH LEGENDA SANGKURIANG
    22.09.2017 - 0 Comments
    Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Jawa Barat. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya Danau Bandung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Bukit Tunggul. Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup…
  • BUAYA AJAIB SUNGAI TAMI
    02.12.2017 - 0 Comments
    Buaya ajaib yang dimaksud dalam cerita ini adalah seekor buaya yang pernah tinggal di Sungai Tami, Jayapura, Papua. Hingga sekarang, seluruh keturunan buaya ini masih dilindungi oleh masyarakat setempat. ∞∞∞ Alkisah, di Kampung Sawjatami yang terletak di tepi Sungai Tami, Jayapura, Papua, hiduplah seorang laki-laki bernama Towjatuwa. Ia tinggal bersama istrinya di sebuah honai (rumah…
  • ASAL MULA NAMA KOTA PALEMBANG
    31.07.2017 - 0 Comments
    Pada zaman dahulu, daerah Sumatra Selatan dan sebagian Provinsi Jambi berupa hutan belantara yang unik dan indah. Puluhan sungai besar dan kecil yang berasal dari Bukit Barisan, pegunungan sekitar Gunung Dempo, dan Danau Ranau mengalir di wilayah itu.  Maka, wilayah itu dikenal dengan nama Batanghari Sembilan. Sungai besar yang mengalir di wilayah itu di antaranya Sungai Komering,…
  • DONGENG LEGENDA SEMANGKA EMAS
    13.10.2017 - 0 Comments
    Dongeng Legenda ini mengisahkan tentang dua orang bersaudara yaitu MUZAKIR dan DERMAWAN. Keduanya adalah putra dari seorang saudagar kaya di daerah Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia. Setelah orang tuanya meninggal, keduanya mendapat harta warisan yang sama banyaknya. Namun, kedua orang bersaudara ini memiliki sifat, kelakuan, perasaan dan hati yang berbeda. Muzakir memiliki sifat yang sangat…
  • DONGENG ASAL-USUL KUCING MENYEMBUNYIKAN KOTORANNYA
    02.09.2013 - 0 Comments
    Teman-teman...tahu tidak kenapa kucing selalu menyembunyikan/mengubur kotorannya ? kalau belum tahu, Nicole kasih tahu dongengnya sekarang. Dahulu kala, kucing bersahabat dengan harimau. Mereka selalu bersama-sama di hutan . Harimau tidak pandai berburu, maka kucing yang mencari hewan buruan untuk mereka berdua. Karena tubuh kucing kecil, maka ia hanya dapat menangkap hewan-hewan…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK