Daftar Cerita Legenda Rakyat

BUAYA AJAIB SUNGAI TAMI

Buaya ajaib yang dimaksud dalam cerita ini adalah seekor buaya yang pernah tinggal di Sungai Tami, Jayapura, Papua. Hingga sekarang, seluruh keturunan buaya ini masih dilindungi oleh masyarakat setempat.
∞∞∞


Alkisah, di Kampung Sawjatami yang terletak di tepi Sungai Tami, Jayapura, Papua, hiduplah seorang laki-laki bernama Towjatuwa. Ia tinggal bersama istrinya di sebuah honai (rumah adat orang Papua). Saat itu, sang istri sedang hamil tua, waktu kelahirannya tinggal menunggu beberapa hari lagi.

Pada hari yang telah diperkirakan, sang istri pun telah memperlihatkan tanda-tanda akan melahirkan. Ia tiba-tiba menggigil tanpa sebab yang jelas, sebagai tanda awal kelahiran, dan mulai mengalami pendarahan. Namun, sudah berjam-jam darah terus keluar, sang bayi di dalam rahimnya tak kunjung keluar. Towjatuwa menjadi panik dan bingung mesti berbuat apa. Maka, pergilah ia ke rumah seorang dukun di kampung itu. 
  • “Nek, tolong istri saya,” pinta Towjatuwa, 
  • “Ia akan melahirkan.” 
  • “Baiklah, kau pulanglah dulu, aku segera menyusulmu,” kata nenek sang dukun bayi itu.
Towjatuwa pun bergegas kembali ke rumahnya. Sementara itu, sang dukun menyiapkan alat persalinannya, lalu kemudian berangkat ke rumah Towjatuwa. Setiba di sana, ia mendapati istri Towjatuwa menjerit-jerit kesakitan. 
  • “Nek, tolong aku. Perutku sakit sekali,” rintih istri Towjatuwa. 
  • “Tenang, Cucuku,” kata sang dukun. Nenek dukun itu pun segera memeriksa kondisi istri Towjatuwa.
Towjatuwa terlihat semakin resah, ia sangat takut jika terjadi apa-apa pada istrinya. 
  • “Bagaimana keadaannya, Nek? Kenapa istriku belum juga melahirkan?” tanya Towjatuwa. 
  • “Maaf, Towjatuwa. Sepertinya istrimu mendapat masalah. Bayi di dalam kandungan istrimu terlalu besar sehingga susah untuk keluar,” kata dukun itu. 
  • “Lalu, bagaimana cara menolongnya, Nek?” tanya Towjatuwa. 
  • “Aku membutuhkan rumput air dari Sungai Tami,” jawab nenek dukun.
Towjatuwa segera berlari menuju Sungai Tami. Setiba di sana, ia pun langsung mencari rumput air yang dimaksud oleh nenek dukun. Ia sudah mencari ke sana ke mari, namun rumput air itu belum juga ditemukannya. Ketika ia hendak melanjutkan pencarian, tiba-tiba terdengar suara mengerang dari arah belakangnya.
  • “Hai, suara apa itu!” serunya dengan kaget.
Begitu Towjatuwa menoleh ke belakang, tampaklah seekor buaya besar di belakangnya. Anehnya, punggung buaya itu ditumbuhi bulu-bulu burung kasuari. Buaya itu tampak sangat menyeramkan. Towjatuwa yang ketakutan hendak melarikan diri sebelum dirinya dimangsa oleh buaya itu.  Namun, ketika ia mau meninggalkan tempat itu, tiba-tiba langkahnya terhenti oleh sebuah suara teguran. 
  • “Tunggu dulu, Towjatuwa!” seru suara itu.
Towjatuwa pun menghentikan langkahnya dan kemudian menoleh ke arah buaya itu.
  • “Apakah kamu yang memanggilku?” tanya Towjatuwa heran.
  • “Benar, Towjatuwa. Akulah yang memanggilmu,” jawab buaya itu,
  • “Namaku Watuwe, penguasa di Sungai Tami ini.” 
Alangkah terkejutnya Towjatuwa mendengar jawaban dari buaya itu. Ia seolah-olah tidak percaya bahwa ternyata buaya itu dapat berbicara seperti manusia.

Buaya itu tiba-tiba mengerang kesakitan. Ternyata, ekor buaya itu terjepit batu besar. Towjatuwa yang iba melihat penderitaan buaya itu segera menolong dengan memindahkan batu besar yang menjepit ekor Watuwe. Setelah itu, Towjatuwa berniat pergi untuk melanjutkan pencarian rumput air. Namun, Watuwe kembali menghentikan langkahnya.
  • “Sebentar, Towjatuwa! Kalau aku boleh tahu, apa yang sedang kamu cari di tempat ini?” tanya Watuwe.
  • “Aku sedang mencari rumput air untuk membantu kelahiran istriku. Tapi, aku belum menemukannya,” jawab Towjatuwa.
  • “Jangan khawatir, Towjatuwa,” ujar Watuwe,
  • “Karena engkau telah menolongku, maka aku pun akan menolongmu. Tunggu aku di rumahmu nanti malam.”
  • “Terima kasih sebelumnya, Watuwe,” ucap Towjatuwa dengan perasaan senang.
Hari sudah sore. Towjatuwa pun bergegas pulang ke rumahnya. Malam harinya, buaya Watuwe datang ke rumah Towjatuwa. Istri Towjatuwa masih tampak kesakitan di atas pembaringan. 
Perlahan-lahan, buaya yang sakti itu mendekat untuk mengobatinya. Alhasil, dengan kekuatan ajaibnya, istri Towjatuwa pun melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat. Bayi itu diberi nama Narrowra.
  • “Terima kasih, Watuwe,” ucap Towjatuwa dan istrinya.
  • “Sama-sama, Towjatuwa. Aku pun berterima kasih karena engkau telah menolongku,” kata Watuwe seraya berpamitan.
Sebelum meninggalkan rumah itu, Watuwe mengatakan sesuatu kepada Towjatuwa tentang anaknya. 
  • “Ketahuilah, Towjatuwa. Kelak anak kalian akan tumbuh menjadi pemburu yang handal,” ungkap Watuwe,
  • “Namun, aku berpesan kepada kalian, tolong jangan pernah membunuh dan memakanku. Jika suatu saat aku mati, ambillah kantung air seniku, lalu bawalah kantung itu ke Gunung Sankria. Di sana, manusia langit telah menanti kalian dan akan memberi petunjuk mengenai apa yang harus kalian lakukan.”
Towjatuwa dan istrinya amat berterima kasih kepada Watuwe karena telah menolong kelahiran anak mereka.
  • “Istriku, walaupun Watuwe berwujud binatang, ia sangat baik dan penyayang. Entah apa yang dapat kita perbuat untuk membalas budi baiknya kepada kita,” kata Towjatuwa kepada istrinya.
  • “Satu-satu cara yang bisa kita lakukan untuk membalas kebaikannya adalah mengingat dan melaksanakan semua pesannya,” ujar sang istri.
  • “Kamu, benar istriku,” kata  Towjatuwa.
Sejak itulah, Towjatuwa dan keturunannya selalu melindungi buaya ajaib itu serta buaya-buaya lainnya yang berada di Sungai Tami.

*****
Demikianlah kisah Buaya Ajaib Sungai Tami dari Jayapura, Papua. Pesan moral yang dapat dipetik dari kisah ini adalah bahwa hidup saling tolong-menolong antar sesama makhluk seperti Towjatuwa dengan si buaya ajaib, Watuwe, akan mendatangkan ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan di muka bumi.

Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id


BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • CERITA BURUNG BAYAN DAN SI PENGGETAH
    09.08.2017 - 0 Comments
    Burung bayan (eclectus roratus) adalah salah satu jenis burung paruh-bengkok berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43 cm. Keistimewaan yang dimiliki burung ini adalah bulunya sangat indah, suaranya sangat merdu, dan pandai berbicara. Selain itu, burung ini juga memiliki keistimewaan yang jauh lebih bernilai dibandingkan dengan keistimewaan lainnya seperti yang disebutkan di atas. Konon, di…
  • KISAH LEGENDA DEWI LUING INDUNG BUNGA
    18.10.2017 - 0 Comments
    Di sekitar Hulu Sungai Selatan, tepatnya di Kampung Datar, Kecamatan Telaga Langsat, Kalimantan Selatan, pernah berdiri beberapa perkampungan. Penduduk kampung tersebut suka bertindak semena-mena. Mereka sering menebang hutan yang ada di sekitarnya tanpa menanaminya kembali. Akibatnya, beberapa tahun kemudian alam di sekitarnya menjadi rusak dan akhirnya mereka ditimpa bencana kekeringan. Hutan…
  • KISAH SI MISKIN YANG SERAKAH
    12.08.2017 - 0 Comments
    Hidup dalam kemiskinan itu sangat sulit untuk dijalani, karena banyaknya keinginan-keinginan yang tidak mampu dicapai. Apa sebenarnya kemiskinan itu? Hampir semua manusia di dunia ini mempunyai definisi yang sama tentang pengertian kemiskinan. Banyak orang yang menilai bahwa kemiskinan adalah sedikitnya harta yang dimiliki. Tidak jarang pula mendefinisikan kemiskinan itu ialah tidak…
  • ASAL MUASAL ORANG BATAK MINUM TUAK AREN
    23.05.2014 - 0 Comments
    LEGENDA CERITA RAKYAT - Provensi Sumatra Utara - Indonesia Asal Mula Orang Batak Minum Tuak Pohon Enau dalam bahasa Indonesia disebut pohon aren, dan sugar palm atau gomuti palm dalam bahasa Inggris. Di Sumatera, tumbuhan ini dikenal dengan berbagai sebutan, di antaranya nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk, dan bagot. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik dan mampu…
  • LEGENDA BATU MENANGIS
    13.10.2017 - 0 Comments
    Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur. Provinsi ini memiliki ratusan sungai besar dan kecil, sehingga dijuluki sebagai wilayah “Seribu Sungai”. Menurut cerita, di sebuah daerah di provinsi ini ada seorang gadis cantik yang menjelma menjadi batu. ∞∞∞ Di sebuah desa terpencil…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK