Daftar Cerita Legenda Rakyat

KISAH TOPENG DAN PESTA ROH

Topeng merupakan media atau alat utama yang digunakan oleh orang-orang Suku Asmat di Papua dalam upacara yang disebut Pesta Roh atau Pesta Topeng. Dalam istilah orang Asmat, pesta ini disebut dengan mamar atau bunmar pokbui. Pesta Roh ini bertujuan untuk memperingati roh keluarga dekat yang telah meninggal dunia. Menurut cerita, upacara mamar bermula dari sebuah peristiwa yang dialami oleh seorang anak yatim piatu.
∞∞∞


Alkisah, di sebuah kampung di hulu Sungai Sirets di pedalaman Merauke, Papua, hiduplah seorang anak yatim piatu atau yang biasa panggil Si Yatim. Anak itu menjadi sebatang kara karena dusunnya diserang oleh kampung lain sehingga menyebabkan seluruh keluarganya meninggal dunia.

Kini, si Yatim hidup sendiri di sebuah rumah yang sudah hampir roboh. Hidupnya sungguh memprihatinkan. Setiap hari ia selalu menyendiri karena tidak disenangi oleh warga tanpa alasan yang jelas. Walaupun penduduk di kampung itu hidup makmur, namun tak seorang pun dari mereka yang mau membantu si Yatim. Nasib si Yatim semakin parah ketika suatu hari ia dituduh mencuri makanan dan barang-barang milik penduduk kampung tanpa disertai dengan bukti.

Saat ia mengelak, warga justru hendak menghukumnya. Karena merasa tidak bersalah, si Yatim pun melarikan diri meninggalkan kampungnya. Melihat si Yatim melarikan diri, seorang warga langsung berteriak.
  • “Ayo, kejar anak itu!” Orang-orang segera mengejar si Yatim beramai-ramai untuk menangkapnya.
Sedangkan si Yatim terus berlari ketakutan masuk ke dalam hutan. Saat tiba di tengah hutan, ia beristirahat sejenak di bawah sebuah beringin yang rindang. Di situlah ia berpikir bahwa kalau ia terus berlari maka dirinya pasti akan tertangkap. Akhirnya, si Yatim memutuskan untuk bersembunyi di atas pohon beringin tersebut.
  • “Ah, sebaiknya aku bersembunyi di atas pohon ini. Aku yakin, mereka tidak akan melihatku,” gumamnya seraya memanjat pohon beringin itu.
Setelah berada di atas pohon, si Yatim kemudian bersembunyi di balik rerimbunan daun dan jumbaian akar-akar beringin. Tak lama kemudian, orang-orang yang mengejarnya tiba dan berhenti sejenak di bawah pohon beringin itu karena kehilangan jejak.
  • “Hai, lari ke mana anak itu?” celetuk salah seorang dari mereka, kebingungan.
Penduduk yang lain pun sama bingungnya. Sementara itu, si Yatim yang bersembunyi di atas pohon beringin merasa ketakutan kalau-kalau keberadaannya diketahui oleh orang-orang yang mengejarnya. Untung para penduduk segera meninggalkan tempat itu untuk melanjutkan pengejaran sampai ke dalam hutan.

Setelah aman, si Yatim pun keluar dari persembunyiannya dengan perasaan lega. Ia kemudian duduk di salah satu cabang pohon beringin itu untuk melepaskan lelah. Hari sudah gelap. Anak sebatang kara itu masih saja duduk melamun di atas pohon. Tampaknya si Yatim sedang bingung memikirkan bagaimana cara membuat penduduk kampung tidak lagi mengejarnya. 

Akhirnya, si Yatim menemukan sebuah ide, yaitu ia ingin menakut-nakuti para penduduk dengan mengenakan topeng yang menyeramkan. Ketika hendak turun dari pohon itu untuk mencari akar-akar kayu yang akan dibuat topeng, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sesosok makhluk menyeramkan yang berdiri di cabang pohon beringin yang lain. Rupanya, makhluk itu adalah roh penunggu pohon beringin itu.
  • “Hai, anak manusia! Kamu siapa dan kenapa kamu berada di atas pohon ini?” tanya makhluk itu.
  • “Sa... saya si Yatim,” jawab si Yatim piatu dengan gugup karena ketakutan.
Bocah itu kemudian menceritakan semua peristiwa yang dialaminya hingga ia berada di atas pohon beringin itu. Makhluk penunggu pohon beringin itu pun merasa iba terhadap nasib yang dialami si Yaitm. Meskipun wajahnya tampak menakutkan, makhluk itu ternyata baik hati. Ia kemudian memberikan makanan dan minuman kepada si Yatim. Akhirnya, mereka pun bersahabat. 

Setelah itu, si Yatim turun dari atas pohon untuk mencari akar-akar pohon yang akan dianyam menjadi sebuah topeng yang menyerupai roh penunggu pohon beringin itu. Membuat topeng seperti itu tidaklah mudah bagi si Yatim. Ia membutuhkan waktu sekitar lima hari baru bisa menyelesaikannya. Setelah selesai, topeng itu ia pakai dan kemudian bercermin di air. 

Betapa senangnya hati si Yatim karena topeng hasil buatannya benar-benar menyerupai wajah roh penunggu pohon beringin itu.
  • “Aku yakin, para penduduk pasti akan ketakutan melihatku,” gumamnya.
Ketika hari mulai gelap, si Yatim pergi ke perkampungan dengan mengenakan topeng dan menyelinap masuk ke salah satu rumah penduduk. Penghuni rumah itu pun langsung lari terbirit-birit karena ketakutan.
  • “Tolong...! Tolong...! Ada setaaaan...!” teriak penduduk yang ketakutan itu.
Mendengar teriakan tersebut, penduduk kampung lainnya segera berhamburan keluar rumah dan mengerumuni warga yang berteriak itu.
  • “Hai, apa yang terjadi denganmu?” tanya kepala kampung.
  • “Ada setan di dalam rumahku. Sungguh, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Wajahnya sangat menyeramkan” jelas warga itu.
Mendengar keterangan tersebut, kepala kampung segera memerintahkan seluruh warganya agar mengumpulkan sagu untuk dipersembahkan kepada makhluk itu dengan harapan makhluk itu meninggalkan kampung mereka.

Para warga pun segera pulang ke rumah mereka masing-masing untuk mengambil sagu. Namun, setelah mereka kembali menemui kepala kampung, tak seorang pun yang membawa sagu. Ternyata, persediaan sagu di desa tersebut telah habis.
  • “Kalau begitu, besok pagi-pagi sekali kalian pergi ke hutan untuk memangkur sagu,” ujar kepala kampung.
Pada keesokan harinya, semua orang di kampung itu beramai-ramai berangkat ke hutan. Sementara itu, si Yatim pun segera menyusun siasat. Ia akan menakut-nakuti orang-orang yang memangkur sagu di dekat pohon beringin tempat ia bersembunyi.

Ketika hari mulai gelap, si Yatim menutupi jalan setapak di dekat pohon beringin itu dengan dahan-dahan pohon. Jalan itu nantinya akan dilewati oleh para pemangkur sagu saat hendak pulang ke perkampungan. Selesai menutupi jalan, si Yatim segera memakai topengnya lalu bersembunyi di balik semak belukar yang ada di bawah pohon beringin. Tak lama kemudian, tampak serombongan wanita yang membawa sagu hendak melintasi jalan setapak itu. Melihat jalan terhalang oleh dahan-dahan pohon beringin, rombongan wanita itu terpaksa berhenti dan meletakkan sagu mereka di tanah.

Pada saat mereka sibuk membersihkan dahan-dahan yang menghalangi jalan, si Yatim membuat suara menakutkan lalu muncul dari semak belukar dengan memakai topeng. Tak ayal, rombongan wanita pembawa sagu itu langsung berteriak ketakutan.
  • “Ada setaaan...! Ada setaaan...!” teriak rombongan wanita itu saat melihat topeng yang amat menyeramkan.
Rombongan wanita itu pun lari terbirit-birit dan meninggalkan sagu-sagu mereka. Melihat rombongan wanita itu telah pergi, si Yatim segera membuka topengnya lalu mengambil sagu-sagu tersebut untuk dibawa ke tempat persembunyiannya. Ia kemudian membakar sagu itu dan memakannya sampai kenyang.

Sejak itu, si Yatim selalu menakut-nakuti setiap warga yang melintasi jalan itu dan mengambil sagu-sagu mereka. Hal itu ia lakukan untuk membuat orang-orang kampung yang dulu menganiaya dirinya semakin  jera.

Sementara itu, penduduk kampung menjadi resah dengan kejadian-kejadian menyeramkan yang sering mereka alami.
  • “Sebenarnya makhluk apa yang suka menakut-nakuti kita itu?” tanya seorang warga.
Tak seorang pun warga mengetahuinya. Karena penasaran, mereka bersepakat untuk menjebak makhluk itu. Suatu hari, serombongan wanita diperintahkan untuk pergi memangkur sagu ke dalam hutan. Sementara itu, sejumlah kaum laki-laki yang kuat dan pemberani diperintahkan untuk mengintai makhluk itu saat melakukan aksinya. Ketika para wanita pulang dan menemukan dahan-dahan yang menghalangi jalan, makhluk yang tidak lain adalah si Yatim bertopeng itu segera menakut-nakuti mereka. Setelah rombongan pemangkur itu lari meninggalkan sagu mereka, anak yatim piatu itu segera membuka topengnya. Ia tak sadar jika ada sejumlah orang yang mengintainya.
  • “Hai, lihat!” seru seorang warga saat melihat wajah di balik topeng itu,
  • “Oh, rupanya makhluk itu ternyata si anak yatim piatu yang selama ini kita kejar.” 
Ketika si Yatim hendak mengambil sagu-sagu yang tergeletak di tanah, penduduk kampung keluar dari tempat persembunyian mereka dan segera mengepung bocah itu.
  • “Mau lari ke mana kamu, hai anak yatim?!” hardik seorang warga.
Si Yatim akhirnya tertangkap basah oleh penduduk dan tidak dapat berbuat apa-apa. Ia pun digiring ke perkampungan untuk diadili secara adat. Namun, sebelum memasuki perkampungan, si Yatim tiba-tiba hilang secara gaib. Orang-orang kampung yang menggiringnya hanya terperangah menyaksikan peristiwa itu.

Sejak si Yatim menghilang, para penduduk merasa sudah aman karena tak ada lagi orang yang menakut-nakuti mereka. Namun, setiap kali melintas di dekat pohon beringin itu mereka masih saja sering diganggu oleh roh si Yatim. Untuk menghalau roh itu, mereka pun membuat topeng yang menyerupai topeng si Yatim.

Sejak itu, topeng seperti itu digunakan dalam sebuah ritual yang dikenal dengan Pesta Roh atau Pesta Topeng yang oleh masyarakat setempat disebut dengan Mamar atau Bunmar Pokbui.

Kini, ritual Pesta Roh sudah menjadi tradisi masyarakat Suku Asmat untuk memperingati roh keluarga dekat mereka yang telah meninggal dunia. Jenis topeng yang mereka gunakan pun bervariasi. Tidak saja terbuat dari akar-akar kayu, tetapi juga dari belahan-belahan rotan atau kulit Kayu Fum (genemo hutan). Jenis topeng yang terbuat dari rotan disebut Manimar, sedangkan topeng yang terbuat dari kulit kayu fum disebut Ndat Jamu

*****
Demikianlah Kisah Topeng Dan Pesta Roh dari daerah Papua. Pesan moral yang dapat dipetik dari kisah ini adalah orang yang menganiaya anak yatim piatu seperti halnya penduduk kampung dalam kisah ini yang mendapat balasan yang setimpal atas perbuatan mereka. Oleh karena telah mengganggu si Yatim, para penduduk kampung selalu mendapat gangguan dari roh si Yatim.

Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id


BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • WANITA PENJELMAAN RUBAH YANG BAIK HATI
    04.09.2013 - 1 Comments
    Dahula kala ada satu cerita dongeng tentang seorang pria desa yang miskin. Dia tinggal sendiri dirumah yang berlumpur serta atap jerami. Pria tersebut tidak mempunyai istri, ia memasak, mencuci dan bekerja di kebun dan sawah  untuk diri sendiri.  Pada saat hari ini ada seekor rubah yang memperhatikannya lewati jendela. Rubah itu merasa kasihan melihat laki-laki itu. Sehingga, pada…
  • KISAH PEMUDA BANTA BARENSYAH YANG BUDIMAN
    19.09.2013 - 0 Comments
    Pada dahulu kala, diceritakan di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggroe Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Banta Berensyah. Banta Berensyah seorang anak yang rajin dan mahir bermain suling. Kedua ibu dan anak itu tinggal di sebuah gubuk bambu yang beratapkan ilalang dan beralaskan dedaunan kering dengan kondisi hampir roboh. Kala hujan…
  • KISAH ULAR RAKSASA N’DAUNG
    03.09.2017 - 0 Comments
    Ular raksasa N’Daung adalah seekor ular raksasa yang tinggal di sebuah puncak gunung di daerah Bengkulu. Ular raksasa N’Daung itu terkenal buas dan ganas yang akan memangsa siapa saja yang mendekati puncak gunung tersebut. Suatu ketika, seorang gadis cantik memberanikan diri mendekati puncak gunung karena ingin mencari bara gaib untuk mengobati ibunya yang sedang sakit keras. Inilah Kisah Ular…
  • ASAL USUL RAJA NEGERI JAMBI
    07.09.2017 - 0 Comments
    Jambi adalah salah satu nama provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Provinsi yang beribukota Jambi ini merupakan bekas wilayah Kesultanan Islam Melayu Jambi (1500-1901 M). Konon, jauh sebelum adanya wilayah kesultanan ini, di negeri Jambi telah berdiri lima buah desa, namun belum memiliki seorang pemimpin atau raja. Untuk itu, para sesepuh dari kelima desa tersebut bersepakat…
  • KISAH SI BUJANG BUTA
    15.08.2017 - 0 Comments
    Apa arti sebuah nama bagi seorang anak? Bagi segelintir orang, mereka menganggap bahwa “nama” tidak memiliki pengaruh terhadap si anak. Namun, sebagaian orang menganggap bahwa “nama” memiliki fungsi dan pengaruh terhadap psikologis dan perilaku anak.  Nama adalah sesuatu yang pertama didapat oleh seorang bayi dari orang tuanya, yang merupakan ciri spesifik (identitas) yang membedakannya…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK