Daftar Cerita Legenda Rakyat

ASAL USUL POHON SAGU DAN PALEM

Pohon sagu dan palem merupakan jenis tanaman dataran rendah tropik yang banyak ditemukan tumbuh liar di kawasan hutan Dolo, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, asal usul kedua jenis pohon ini berasal dari tubuh manusia atau penjelmaan manusia. Hal ini dikisahkan dalam sebuah legenda yang hingga kini masih dipercayai kebenarannya oleh masyarakat setempat.
∞∞∞


Alkisah, di daerah Donggala, Sulawesi Tengah, hidup sepasang suami-istri bersama seorang anak lelakinya. Mereka tinggal di sebuah rumah tua yang terletak di pinggir hutan Dolo. Hidup mereka sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mencari buah-buahan dan hasil hutan lainnya yang tersedia di sekitar mereka.

Semakin lama sang Suami pun merasa bosan hidup dengan keadaan seperti itu. Akhirnya, timbullah niatnya ingin membuka lahan perkebunan yang akan ditanami dengan berbagai jenis tanaman palawija dan sayur-sayuran. Suatu hari, ia pun menyampaikan niat baiknya tersebut kepada istrinya.
  • “Dik! Bagaimana kalau kita berkebun saja” Aku sudah bosan hidup seperti ini terus,” ungkap sang Suami.
Alangkah senang hati sang Istri mendengar rencana suaminya. Ia merasa bahwa suaminya akan berubah untuk tidak bermalas-malasan bekerja.
  • “Bang, kita mau berkebun di mana” Bukankah kita tidak mempunyai lahan untuk berkebun?“ tanya sang Istri.
  • “Tenang, Dik! Besok Abang akan membuka hutan untuk dijadikan lahan perkebunan,” jawab sang Suami.
  • “Baiklah kalau begitu, aku setuju,” kata sang Istri.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali sang Suami berangkat ke hutan Dolo. Setelah beberapa lama menyusuri hutan, ia pun menemukan tempat yang cocok untuk dijadikan lahan perkebunan. 

Sementara itu, sang Istri bersama anaknya menunggu di rumah sambil menyiangi rerumputan yang tumbuh di pekarangan rumah agar ular tidak mengganggu mereka. Menjelang sore hari, sang Suami pulang dari hutan sambil membawa buah-buahan untuk persiapan makan malam mereka. Istrinya pun menyambutnya dengan penuh harapan. Usai menyuguhkan minuman, sang Istri bertanya kepada suaminya.
  • “Bang, bagaimana hasilnya” Apakah Abang sudah menemukan tempat yang cocok untuk dijadikan lahan perkebunan”
  • “Iya, Dik! Abang sudah menemukan sebidang tanah yang subur,” jawab sang Suami.
Mendengar jawaban suaminya, sang Istri merasa gembira. Ia berharap dengan adanya pekerjaan baru tersebut kehidupan keluarga mereka akan menjadi lebih baik suatu hari kelak.
  • “O iya, Bang! Kalau Adik boleh tahu, di mana letak lahan itu?“ sang Istri kembali bertanya.
  • “Letaknya tidak jauh dari rumah kita,” jawab sang Suami.
  • “Syukurlah kalau begitu, Bang! Kita tidak perlu berjalan jauh untuk mencapainya. Lalu, kapan Abang akan memulai membuka lahan?“ tanya sang Istri.
  • “Kalau tidak ada aral melintang, besok Abang akan memulainya,” jawab sang Suami dengan penuh keyakinan.
Beberapa saat kemudian, hari sudah mulai gelap. Sang Istri pun menyiapkan makan malam seadanya. Usai makan malam, keluarga miskin tersebut beristirahat setelah hampir seharian bekerja.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali sang Suami berangkat ke hutan sambil membawa parang dan cangkul. Sesampainya di tempat yang akan dijadikan lahan perkebunan, tiba-tiba muncul sifat malasnya. Ia bukannya membabat hutan, melainkan duduk termenung sambil memerhatikan pepohanan yang tumbuh besar dan hijau di hadapannya. Sementara itu, istri dan anaknya sedang menunggu di rumah dengan penuh harapan. Sang Istri mengharapkan agar suaminya segera membuka lahan perkebunan.
  • “Anakku! Jika Ayahmu telah selesai membuka lahan perkebunan, kita bisa membantunya menanam sayur-sayuran dan umbi-umbian di kebun,” ujar sang Ibu kepada anaknya.
  • “Bolehkah aku ikut membantu, Ibu”“ tanya anaknya.
  • “Tentu, Anakku! Ayahmu pasti sangat senang jika kamu juga ikut membantunya,” jawab sang Ibu sambil tersenyum.
Menjelang sore hari, sang Suami pulang dari hutan. Ia pun disambut oleh istrinya dengan suguhan air minum. Setelah suaminya selesai minum dan rasa capeknya hilang, sang Istri pun kembali menanyakan tentang hasil pekerjaannya hari itu.
  • “Bagaimana hasilnya hari ini, Bang”“
  • “Belum selesai, Dik!” jawab sang Suami.
Keesokan harinya, sang Suami kembali ke hutan. Setiba di sana, ia pun kembali hanya duduk termenung. Begitulah pekerjaannya setiap hari. Begitupula jika ditanyai oleh istrinya tentang hasil pekerjaannya, ia selalu menjawab “belum selesai”.

Oleh karena penasaran ingin melihat hasil pekerjaan suaminya, suatu siang sang Istri menyusulnya ke hutan tempatnya bekerja. Sesampainya di tempat itu, ia mendapati suaminya duduk termenung sambil bersandar di bawah sebuah pohon. Alangkah kecewanya sang Istri, karena lahan perkebunan yang diharapkannya tidak terwujud.
  • “Bang! Mana lahan perkebunan itu”“ tanya sang Istri.
Mendengar pertanyaan istrinya itu, sang Suami bukannya menjawabnya. Akan tetapi, ia segera bangkit dari tempat duduknya, kemudian langsung pulang dengan perasaan marah. Rupanya, ia merasa tersinggung karena istrinya menyusul ke hutan. Mengetahui suaminya marah, sang Istri pun mengikutinya dari belakang.

Sesampai di rumah, kemarahan sang Suami semakin memuncak. Ia melampiaskan kemarahannya dengan membanting barang-barang yang ada di dalam rumahnya. Sang Istri yang tidak menerima kelakuan suaminya itu langsung berlari menuju ke hutan sambil menangis. Sesampainya di tengah hutan, ia langsung menceburkan diri ke dalam sebuah telaga.

Sementara itu, sang Suami yang baru menyadari akibat dari kelakuannya segera mengajak anaknya untuk menyusul istrinya ke tengah hutan.
  • “Ayo Anakku, kita susul Ibumu ke hutan!” ajak sang Ayah sambil menarik tangan anaknya.
  • “Baik, Ayah!” jawab anaknya.
Sesampainya di tengah hutan, tidak jauh dari hadapan mereka terlihatlah sang Istri berada di tengah telaga. Tubuhnya sedikit demi sedikit menjelma menjadi pohon sagu. Melihat peristiwa itu, ayah dan anak itu pun segera berlari mendekati telaga.
  • “Maafkan aku, Dik! Kembalilah!” teriak sang Suami.
  • “Ibu..., Ibu.... Aku ikut!” teriak anaknya sambil menangis.
  • “Kamu di sini saja, Anakku! Tidak usah ikut ibumu, sebentar lagi dia kembali,” bujuk sang Ayah.
  • “Tidak Ayah! Aku mau ikut Ibu,” kata anaknya meronta-ronta.
Sang Ayah terus berusaha membujuk anaknya agar berhenti menangis. Namun, sang Anak tetap menangis dan bersikeras ingin ikut ibunya. Saat sang Ayah lengah, si anak pun berlari dan terjun masuk ke dalam telaga. Maka seketika itu pula, ia menjelma menjadi sebatang pohon sagu seperti ibunya. Setelah melihat peristiwa itu, barulah sang Suami sadar dan menyesali semua perbuatannya.
  • “Maafkan aku, Istriku! Maafkan aku, Anakku! Aku sangat menyesal atas semua perbuatanku kepada kalian,” ucapnya sambil menangis berderai air mata.
Berulang kali sang Suami meminta maaf kepada istri maupun kepada anaknya. Namun, apa hendak dikata, nasi sudah menjadi bubur. Menyesal kemudian tiadalah guna. Istri dan anaknya telah menjelma menjadi pohon sagu. Ia pun tidak ingin hidup sendirian tanpa istri dan anaknya. Akhirnya, ia pun ikut terjun ke dalam telaga itu. Ketika itu pula ia pun menjelma menjadi sebatang pohon palem.

*****
Demikian kisah Asal Usul Pohon Sagu Dan Palem dari daerah Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia. Kisah ini termasuk ke dalam kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Sedikitnya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, yaitu akibat buruk sifat malas bekerja dan sifat kasar langgar.
Pertama, akibat buruk dari sifat malas bekerja. Sifat ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku sang Suami yang suka menunda-nunda melakukan pekerjaannya. Akibatnya, dia dan keluarganya senantiasa hidup miskin.
Kedua, akibat buruk sifat kasar langgar. Sifat ini tercermin pula pada sikap dan perilaku sang Suami yang berlaku kasar terhadap istrinya. Akibat perbuatannya tersebut, istri dan anaknya bahkan dirinya sendiri menjelma menjadi pohon sagu dan palem.

Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id


BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • RADEN BANTERANG - KE 3 - ASAL MULA KOTA BANYUWANGI [Lembah Temu Guru]
    15.09.2013 - 0 Comments
    Prabu Menak Prakosa mempunyai seorang putra bernama RADEN BANTERANG, wajahnya cakap dan tampan, juga cerdas dan pintar, dan juga memiliki Badan yang tegap dan gagah perkasa. Raden Banterang dikenal oleh rakyat kerajaan Blambangan sebagai pemuda yang pemberanni dan baik hati juga adil dan ramah serta mudah bergaul dengan rakyat jelata, oleh sebabnya rakyat sangat mencintai dan menyegani juga…
  • ASAL USUL GUNUNG SABA MPOLULU
    10.11.2017 - 0 Comments
    Gunung Saba Mpolulu terletak di Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Dalam bahasa setempat, kata Saba berarti terpongkah, jatuh, atau hilang sebagian, seperti mata kapak yang tumpul akibat berbenturan dengan batu atau benda keras lainnya. Sedangkan kata Mpolulu berarti kapak. Oleh masyarakat Kabaena, kata Saba Mpolulu diasosiasikan pada bentuk puncak…
  • KISAH NYAPU DAN MORET
    26.10.2017 - 0 Comments
    Nyapu dan Moret adalah ayah dan anak yang cerdas dan memiliki pandangan jauh ke depan. Berkat kecerdasan mereka, seluruh penduduk Kampung Nyapu yang berada di daerah Kalimantan Timur, Indonesia, senantiasa hidup makmur, damai, dan sejahtera. ∞∞∞ Alkisah, di daerah Kalimantan Timur, terdapat sebuah sungai yang bermuara di Sungai Kahayan. Muara sungai itu bernama muara Sungai…
  • PUTRI TANDAMPALIK
    07.11.2017 - 0 Comments
    Luwu adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, yang memiliki luas 3.098,97 Km2. Dalam perkembangannya, Kabupaten Luwu dimekarkan menjadi tiga daerah strategis, yaitu Kabupaten Luwu Utara yang kemudian dimekarkan lagi menjadi Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo. Dahulu, Kabupaten Luwu merupakan pusat kerajaan Bugis tertua yang bernama Kerajaan Luwu, yaitu bermula sebelum…
  • KISAH SABAI NAN ALUIH
    22.07.2017 - 0 Comments
    Di daerah Sumatra Barat, Indonesia, terkenal sebuah kaba (prosa Minangkabau) yang sering dinyanyikan oleh para tukang kaba sejak dahulu kala. Dalam kaba tersebut diceritakan bahwa Sabai nan Aluih adalah seorang gadis pembela kebenaran dan penumpas kejahatan. Bagaimana Sabai nan Aluih membela kebenaran dan menumpas kejahatan? Kisah selengkapnya dapat Anda ikuti dalam cerita Sabai nan Aluih…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK