Daftar Cerita Legenda Rakyat

ADHI MEKAR INDONESIA (AMI SCHOOL) - TAARE ZAMEEN PAR - तारे ज़मीन पर – BINTANG DI TANAH, TUGAS BAHASA INDONESIA SINOPSIS DAN PEMAHAMAN

TAARE ZAMEEN PAR
तारे ज़मीन पर
B I N T A N G   D I   T A N A H


SMP ADHI MEKAR INDONESIA
TUGAS PELAJARAN BAHASA INDONESIA
DISIMPULKAN OLEH :
AGATHA NICOLE TJANG
KELAS : VIII-A


IDENTITAS FILM
Judul Film : TAARE ZAMEEN PAR -  तारे ज़मीन पर – BINTANG DI TANAH
Sutradara : Aamir Khan
Produser   : Aamir Khan
Penulis : Amole Gupte (Sutradara kreatif)
Pemeran :
  • Aamir Khan sebagai Ram Shankar Nikumbh
  • Darsheel Safary sebagai Ishaan Nandkishore Awasthi “Inu”
  • Tisca Chopra sebagai Maya Nandkishore Awasthi (Ibu)
  • Vipin Sharma sebagai Nandkishore Awasthi (Ayah)
  • Tanay Chheda sebagai Rajan Damodran (Teman Ishan di Asrama)
  • Sachet Engineer sebagai Yohaan Nandkishore  Awasthi "Dada" Kakak Ishan
  • Lalita Lajmi sebagai diri sendiri (Juri kompetisi menggambar)
Tanggal rilis : December 2007
Negara : India

ULASAN/SINOPSIS FILM
Ishaan Nandkishore Awasthi dengan nama kecil “Inu” yang diperankan oleh Darsheel Safary, berusia 9 tahun merupakan siswa sekolah dasar kelas 3 yang kurang berprestasi, dalam pelajaran apapun di sekolahnya. Hal ini karena Ishaan tidak bisa membaca dan menulis dengan baik dan benar. Ishaan selalu melihat dunia dengan khayalannya. Setiap pelajaran mendapat nilai yang kurang baik, dan hal ini membuat guru-gurunya menjadi jengkel dan marah-marah pada Ishaan dan mengira bahwa Ishaan sengaja bermalas-malasan.

Dan sayangnya orangtua, ayahnya Nandkishore Awasthi yang diperankan oleh Vipin Sharma, Ibunya Maya Awasthi yang diperankan oleh Tisca Chopra dan kakaknya Ishaan yakni Yohaan Awasthi dengan nama kecil “Dada”  yang diperankan oleh Sachet Engineer tidak menyadari kekurangan dan kesulitan yang Ishaan hadapi, mereka lebih beranggapan sama dengan guru-guru sekolahnya, bahwa Ishaan memang seorang anak pemalas, nakal, dan bodoh. Ayahnya lebih sering membentak dan memukul anaknya Ishaan karena kekurangan dan kesulitannya itu, bukannya memberikan teguran kasih sayang dan mencari penyebab tidak berprestasi dan nakalnya Ishaan, untungnya Ibu dan kakaknya lebih bisa memberikan pengertian dan kasih sayang kepada Ishaan walaupun mereka juga belum bisa memahami apa penyebab kekurangan dan kesulitan Ishaan.  

Karena kepala sekolah Ishaan yang menginformasikan bahwa kemungkinan Ishaan akan tinggal kelas lagi (Ishaan sudah 2 tahun di kelas 3) akhirnya, orang tua Ishaan memindahkannya ke sekolah berasrama. Namun di sekolah yang disiplin dan tegas tersebut, dia tetap mendapat nilai yang buruk dalam semua mata pelajaran yang membuatnya depresi. Dia juga merasa sedih karena harus tinggal jauh dari keluarganya. Dan Ishaan juga merasa bahwa keluarganya telah “membuangnya” dan tidak menyayanginya lagi. 
Sampai akhirnya ada seorang guru baru bernama Ram Shankar Nikumbh diperankan oleh Aamir Khan, menaruh simpati dan mau meluangkan waktu melatih Ishan sedikit demi sedikit dan penuh cinta kasih serta kesabaran melatih membaca, menulis, melukis dan belajar menghitung, guru barunya itu memberinya sebuah gambaran sosok terkenal seperti Albert Einstein, Leonardo Da Vinci, Pablo Picaso juga pada masa anak-anaknya mengalami kesulitan yang sama dengannya. hingga akhirnya Ishan bisa seperti layaknya anak anak lain.

Guru Ram Shankar Nikumbh Juga datang berkunjung kerumah orangtua Ishan dan memberi pengertian dan pemahaman apa penyebabnya sehingga anak mereka kesulitan dalam belajar, gurunya memberitahu bahwa anak mereka menderita DISLEKSIA – DYSLEXIA, sehingga membutuhkan kepedulian dan perhatian khusus. Satu petikan dalam dialog antara ayahnya dengan gurunya yang paling berkesan dan menginspirasi sewaktu ayahnya datang berkunjung menemui gurunya di sekolah, adalah perumpamaan tentang “orang-orang di Pulau Solomon yang bisa menebang dan mematikan pohon besar tanpa menggunakan kapak atau alat lainnya, orang-orang di Pulau Solomon hanya dengan berteriak keras pada pohon yang ingin ditebang, maka tak lama pohon itu akan layu dan tumbang”,  perumpamaan ini menjelaskan bahwa dengan berkata keras (membentak) pohon yang besar dan kokoh saja bisa layu dan mati, apalagi pada seorang anak kecil yang baru berumur 9 tahun  Ishan, perumpamaan ini juga tidak jauh artinya dengan istilah yang sering kita dengan dan baca dalam tulisan-tulisan nasional kita “ bahwa lidah lebih tajam daripada pedang”. ... Baca " THE POWER OF WORDS!

Puncak situasi dalam film ini menggambarkan ”BUAH” dari cinta kasih, kepedulian dan kesabaran dalam melatih dan mendidik Ishan ketika guru Ram Shankar Nikumbh mengadakan lomba melukis yang di ikuti oleh semua siswi dan guru, Ishan datang untuk mengikuti perlombaan tersebut. Dengan khayalan dan imajinasi yang tinggi Ishan melukis sebuah panorama dimana ia sedang memancing disebuah danau kecil dengan pemandangan alam yang sempurna indahnya. 


Setelah juri menilai, dimana salah satu juri kehormatannya adalah tokoh nasional India yang memang menaruh perhatian pada anak-anak berkebutuhan khusus Lalita Lajmi yang memerankan dirinya sendiri, memutuskan bahwa lukisan Ishan lah yang terbaik dan menjadi pemenang, bahkan mengalahkan guru Ram Shankar Nikumbh. 

Tiba pada saat pengambilan nilai (raport) dan menjelang liburan musim panas orangtua Ishan datang menemui Guru-guru dan reaksi para guru sangat mengharukan dan membanggakan orangtuanya, dimana para guru memberikan nilai positif pada nilai-nilai pelajarannya dan buku nilai pun bersampul lukisan anaknya Ishaan Nandkishore Awasthi dan lukisan gurunya Ram Shankar Nikumbh.
Suasana penuh haru disaat akhir cerita film ini adalah dimana orantua terutama ayahnya menyadi bahwa anaknya yang semula dianggap nakal dan bodoh hanya sekedar BINTANG DITANAH - TAARE ZAMEEN PAR -  तारे ज़मीन पर , ternyata diakhir cerita anaknya adalah BINTANG TERANG DIANGKASA.

PENAFSIRAN
Film TAARE ZAMEEN PAR -  तारे ज़मीन पर – BINTANG DI TANAH produksi tahun 2007 dari negara India ini adalah film dengan alur cerita yang sarat dengan pendidikan yang inspiratif. Kita sebagai penonton di didik/ajarkan untuk memahami bahwa menilai prestasi dan talenta/bakat seorang anak bukan hanya dilihat dari prestasi pendidikan formal saja, tetapi juga dapat dilihat dari pendidikan non formal. Di film ini juga kita di didik/ajarkan untuk mengerti mengatasi dan memahami cara mendidik dan mengarahkan anak-anak yang membutuhkan perlakuan khusus, di dalam film ini kebetulan anak yang membutuhkan perlakuan khusus ini menderita penyakit DISLEKSIA - DYSLEXIA.
Disleksia (dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- (“kesulitan untuk”) dan λέξις lexis (“huruf” atau “leksikal”). ... Baca : GANGGUAN MEMBACA DISLEKSIA, DETEKSI DINI DAN PENANGANANNYA

Alur cerita pada film ini sangat rapi dan mudah dimengerti ditambah efek khusus yang menggambarkan imajinasi pemeran utama, soudtrack/lagu latar yang tidak rumit dan sesuai dengan alur cerita.
Tonton Film-nya dibawah ini dengan subtitle berbahasa inggris :


KESIMPULAN DAN SARAN
Film ini adalah film hebat, dan tidak salah jika meraih beberapa penghargaan dibidang perfilman, diantaranya :
2008 Filmfare Awards
  • Pemenang:Best Movie- Aamir Khan (producer)
  • Pemenang:Best Director - Aamir Khan
  • Pemenang:Best Story - Amole Gupte
  • Pemenang: Critics Award Best Performance - Darsheel Safary
  • Pemenang: Best Lyricist - Prasoon Joshi
  • Nominasi: Best actor in a leading role (male) - Darsheel Safary
  • Nominasi: Best actor in a supporting role (male) - Aamir Khan
  • Nominasi: Best actor in a supporting role (female) - Tisca Chopra
2008 Star Screen Awards
  • Pemenang:Best Director - Aamir Khan (shared with Shimit Amin for Chak De India)
  • Pemenang: Best Debut Director - Aamir Khan
  • Pemenang:Best Supporting Actor - Aamir Khan
  • Pemenang:Special Jury Award - Darsheel Safary
  • Pemenang:Best Child Artist - Darsheel Safary
  • Pemenang:Best Story - Amole Gupte
  • Pemenang:Best Dialogue - Amole Gupte
  • Pemenang:Best Lyricist - Prasoon Joshi
  • Nominasi: Best film
  • Nominasi: Best actor in a supporting role (female) - Tisca Chopra
  • Nominasi: Best playback singer (male) - Shankar Mahadevan (title song and Maa)
  • Nominasi: Best background music - Shankar-Ehsaan-Loy
  • Nominasi: Best music - Shankar-Ehsaan-Loy
  • Nominasi: Best screenplay - Amole Gupte
  • Nominasi: Best special effects - Tata Elxsi
2008 V. Shantaram Awards
  • Pemenang:Best Film (Gold)
  • Pemenang:Best Director (Silver) - Aamir Khan
  • Pemenang:Best Actor in a lead role - Darsheel Safary
  • Pemenang:Best Writer - Amole Gupte
  • Nominasi: Best artist in a supporting role - Tisca Chopra
  • Nominasi: Best music - Shankar-Ehsaan-Loy
  • Nominasi: Best debut director - Aamir Khan
  • Nominasi: Best debut artist in a leading role - Darsheel Safary
2008 Zee Cine Awards
  • Pemenang:Zee Cine Award for Best Director - Aamir Khan
  • Pemenang:Zee Cine Award for Most Promising Director - Aamir Khan
  • Pemenang:Zee Cine Award for Best Lyricist - Prasoon Joshi, Maa
  • Pemenang:Zee Cine Award - Critics' Choice Best Actor - Darsheel Safary
  • Pemenang:Most Promising Debut (Child Artiste) - Darsheel Safary
  • Pemenang:Zee Cine Award for Best Story - Amole Gupte
  • Nominasi: Best film
  • Nominasi: Best actor in a supporting role (male) - Aamir Khan
  • Nominasi: Best actor in a supporting role (female) - Tisca Chopra
2009 Academy Awards Penyampaian Film Luar Negeri Terbaik
Taare Zameen Par juga merupakan entri resmi India untuk kategori Film Luar Negeri Terbaik Academy Awards ke-81 namun tidak dipilih untuk daftar film pendek. Anggota dewan juri dan direktur Krishna Shah menyatakan bahwa Taare Zameen Par ditolak dari daftar shortlist Oscar karena format musik dan durasi/panjangnya. Dia juga berkomentar bahwa dia menyampaikan kritik ini kepada Khan. Khan, sendiri, menyatakan dalam sebuah wawancara terpisah bahwa dia "tidak terkejut" bahwa Taare Zameen Par ditolak dari daftar shortlist Oscar karena alasan tersebut.

Sebuah karya perfileman yang sarat pendidikan yang membuka mata masyarakat khususnya orangtua dan guru-guru, bahwa cara mendidik anak tidak harus dengan suara yang keras menggelegar yang justru menumbangkan mental dan semangat belajar anak, tetapi cukup dengan arahan yang penuh cinta kasih, kepedulian dan kesabaran akan lebih membangun mental dan semangat anak, apalagi ditambah tentang pemahaman tentang watak/karakter, kekurangan dan kelebihan anak akan memudahkan orangtua dan guru-guru mengatasi dan mengarahkan anak dan anak didiknya menjadi anak dan siswa berprestasi di bidang dan talenta/bakatnya masing-masing.   (Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id)


Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK