Daftar Cerita Legenda Rakyat

KISAH SUNGAI KERBAU KERAMAT

Sungai Kerbau adalah salah satu anak dari Sungai Mahakam yang terletak di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Hingga sekarang, sungai ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat karena sebuah peristiwa ajaib yang pernah terjadi di daerah itu.

∞∞∞


Pada pertengahan abad ke-13 Masehi, tersebutlah seorang raja bernama Aji Maharaja Sultan yang bertahta di Kerajaan Kutai Kartanegara. Ia merupakan Sultan Kutai Kartanegara ke-3 yang memerintah dari tahun 1360 hingga 1420 Masehi. Pada masa pemerintahannya, Aji Maharaja Sultan mempunyai cita-cita tinggi yakni menyatukan kerajaan-kerajaan di sekitar Mahakam seperti Kutai Martapura, Sri Bangun, Sri Muntai, Tanjung, dan Bahau agar berada di bawah kekuasaan Kutai Kartanegara. Cita-cita sang Sultan pun terkabul dan Kutai Kartanegara menjadi kerajaan yang makmur dan sejahtera.  Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah, kerajaan ini juga mendapat upeti dari kerajaan-kerajaan taklukan.

Suatu hari, Aji Maharaja Sultan bermaksud memperindah kota kerajaannya. Ia juga ingin istananya dihiasi dengan ukiran yang indah dan halus. Untuk itu, ia pun mengumpulkan para pembesar kerajaan untuk membicarakan niat tersebut. Dalam sidang itu, Pangeran Mangkubumi mengusulkan agar Baginda Aji Maharaja Sultan mendatangkan ahli pahat dari Jawa.
  • “Jika sekiranya Baginda tidak keberatan, alangkah baiknya jika Baginda mendatangkan ahli pahat dari abdi dalem Raja Jawa. Mereka sangat mahir mengukir istana,” usul Pangeran Mangkubumi.
  • “Hmmm... usulan yang bagus. Aku setuju usulan itu,” kata Baginda Aji Maharaja, ”Kalau begitu, segera kirim utusan ke Jawa!”
Keesokan harinya, beberapa utusan berangkat ke Tanah Jawa. Setiba di sana, para utusan itu langsung menyampaikan maksud kedatangan mereka kepada Raja Jawa. Dengan senang hati, Raja Jawa pun berkenan mengirimkan dua orang pemahat ulungnya ke Kerajaan Kutai Kartanegara.

Setelah berhari-hari berlayar mengarungi lautan luas, kedua pemahat yang kakak-beradik tersebut akhirnya tiba di Kerajaan Kutai Kartanegara. Mereka pun disambut baik oleh Baginda Aji Maharaja.
  • “Selamat datang di kerajaan kami, wahai utusan Raja Jawa,” sambut Baginda Aji Maharaja dengan ramah, 
  • “Saya dengar kalian amat piawai mengukir kayu. Oleh karena itu, saya ingin semua ruang
  • istana ini diukir dengan bermacam-macam motif.”
  • “Ampun, Baginda. Kebetulan saja hamba dan adik hamba memiliki sedikit keahlian memahat,” jawab salah seorang pemahat itu dengan merendah, 
  • “Tapi, kalau boleh hamba tahu, motif apakah yang Baginda inginkan?”
  • “Aku ingin seni ukir Kutai, Bahau, Kenyah, dan Tunjung dipadukan dengan seni ukir Jawa,” pinta Baginda Aji Maharaja.
  • “Baiklah, Baginda. Permintaan Baginda segera kami laksanakan,” kata pemahat.
Kedua pemahat kakak-beradik dari Jawa itu pun mulai bekerja dengan giat. Dengan tangan terampil, satu per satu kayu-kayu gelondongan yang telah disiapkan mereka pahat menjadi karya seni ukir yang mengagumkan. Konon, kedua pemahat itu dibantu oleh kekuatan gaib sehingga dalam waktu singkat seluruh pekerjaan dapat mereka selesaikan dengan baik. Kini, istana Kutai Kartanegara telah dipenuhi oleh ukiran-ukiran kayu dari berbagai macam motif.

Baginda Aji Maharaja amat terpesona dan terkagum-kagum menyaksikan hasil kerja kedua pemahat itu. Sebagai ungkapan terima kasih, sang Baginda pun menganugerahi mereka hadiah yang amat banyak. Tidak hanya itu, ia juga mengizinkan mereka tinggal di dalam istana bersama keluarga raja.

Sebagai abdi dalem, kedua pemahat itu sangat tahu dan selalu menjaga adat beraja dan tata krama istana. Baginda Aji Maharaja pun semakin perhatian kepada mereka.  Rupanya sikap Baginda Aji Maharaja kepada kedua pemahat tersebut dianggap berlebihan oleh para pejabat istana. Mereka pun merasa iri dan dengki terhadap kedua pemahat dari Jawa tersebut. Oleh karena itu, mereka berniat untuk menyingkirkan keduanya dari istana. 
Suatu malam, mereka mengadakan rapat tertutup tanpa sepengetahuan sang Baginda.
“Alasan apa yang harus kita sampaikan kepada Baginda untuk mengusir kedua pemahat keparat itu?” tanya salah seorang pejabat istana.
Tak seorang pun peserta sidang yang menjawab. Mereka semua sedang berpikir keras untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Beberapa saat kemudian, seorang pejabat istana lainnya angkat bicara.
  • “Aku tahu caranya!” kata pejabat itu.
  • “Apakah itu? Cepat katakan!” desak peserta sidang lainnya.
  • “Kita fitnah kedua pemahat itu di hadapan Baginda. Kita tuduh mereka melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap dayang-dayang istana. Dengan begitu, Baginda pasti akan murka dan mengusir mereka dari istana ini,’ ujar pejabat itu.
Seluruh peserta sidang menyetujui usulan tersebut. Keesokan harinya, mereka pun segera menghadap Baginda Aji Maharaja untuk mengatakan tuduhan mereka kepada kedua pemahat tersebut. Baginda pun terpancing amarahnya dan kemudian memutuskan akan mengusir kedua pemahat tersebut dari istana. Namun, para pejabat yang dirasuki rasa iri justru mengusulkan hal lain.
“Ampun, Baginda! Jika kedua pemahat itu dibiarkan hidup, mereka dapat bekerja pada raja lain untuk membuat ukiran yang lebih indah dari istana ini,” ujar salah seorang pejabat istana.
Baginda Aji Maharaja terpengaruh. Hatinya amat cemas jika kedua pemahat itu benar-benar melakukan hal tersebut karena ia tidak suka disaingi oleh raja lain, apalagi raja bawahannya. Berkat kepiawaian para pejabat istana menyampaikan kata-kata bujukan, akhirnya sang Baginda pun terpengaruh dan mempercayai kata-kata mereka.
“Baiklah, kalau begitu. Aku perintahkan kalian untuk segera menangkap dan menghukum mati kedua pemahat itu!” titah Baginda Aji Maharaja.
Tanpa menunggu waktu, para pejabat istana pun segera menangkap kedua pemahat itu. Keduanya diikat di sebuah tiang untuk dihukum gantung. Ketika hukuman itu akan dilaksanakan, salah seorang dari pemahat itu bisa meloloskan diri. Rupanya, ia memiliki ilmu sehingga dapat menghilang dalam sekejap mata. Namun, malang bagi pemahat yang lainnya karena ia akhirnya mati di tiang gantungan.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat mengucap kata-kata kepada Bagida Aji Maharaja dan para pejabatnya.

“Sepuluh hancur luluh, sebelas jadi alas,” demikian pesan terakhir dari pemahat itu.

Menurut ahli ramal istana, maksud kata-kata pesan pemahat di atas adalah bahwa pada pemerintahan raja ke-10, Kutai Kartanegara akan hancur dan pada pemerintahan ke-11, ibukota kerajaan itu akan menjadi alas atau hutan. 

Perkiraan ahli ramal tersebut ternyata benar. Pada masa pemerintahan Aji Sultan Aliyiddin (sekitar tahun 1752 M), Kerajaan Kutai Kartanegara hancur diserang oleh perampok yang dikenal Bajak Sulu Kebuntalan dari Filipina Selatan yang dipimpin Dato Tan Perana. 

Setelah itu, ibukota kerajaan pun menjadi alas atau hutan yang kini menjadi sebuah kampung kecil bernama Kutai Lama. Mayat si pemahat yang dihukum mati dibuang ke Sungai Kerbau. Ajaibnya, mayat itu tidak hanyut ke arah hilir mengikuti aliran sungai, melainkan hanyut ke arah hulu muara sungai dekat Kota Samarinda. Itulah sebabnya, Sungai Kerbau dianggap keramat. Oleh penduduk setempat, mayat si pemahat itu dibuatkan makam di tengah-tengah sungai. Hingga kini, makam itu dikeramatkan dan hampir setiap tahun dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah.

*****

Demikianlah KISAH SUNGAI KERBAU KERAMAT dari Kalimantan Timur. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa seorang penguasa hendaknya lebih bijak menerima laporan dari bawahannya. Laporan itu harus terlebih dahulu diselidiki kebenarannya. Oleh karena  kurang teliti dalam menerima laporan, Raja Aji Maharaja Sultan telah menghilangkan nyawa seseorang yang justru telah berjasa kepadanya. Selain itu, sifat iri dan dengki para pejabat istana merupakan sifat tercela yang tidak boleh ditiru.
Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id



BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • KISAH PUTERI LUBUK GONG
    16.08.2017 - 0 Comments
    Beginde Lubuk Gong adalah seorang Kepala Desa di daerah Sumatra Selatan, Indonesia. Beginde dalam bahasa setempat berarti kepala desa. Beginde Lubuk Gong mempunyai seorang puteri yang cantik jelita bernama Puteri Lubuk Gong. Suatu ketika, puterinya dibunuh oleh seorang putra Beginde dari desa lain. Inilah kisah Puteri Lubuk Gong * * * Alkisah, pada zaman dahulu kala, di daerah Sumatra…
  • KISAH SUI REN - SI PENGAMBIL API
    04.09.2013 - 0 Comments
    Dalam dongeng-dongeng Tiongkok terdapat banyak pahlawan yang membawa kesejahteraan kepada rakyat dengan menggunakan kecerdasan, keberanian dan keuletannya, Sui Ren adalah salah satu di antaranya. Pada zaman barbarian dahulu kala, manusia tidak mengenal api, lebih-lebih tidak tahu bagaimana memanfaatkannya. Ketika malam tiba, dunia sekeliling menjadi gelap-gulita, raung binatang liar…
  • DONGENG  PUTRI ULAR DARI SIMALUNGUN
    29.05.2014 - 0 Comments
    LEGENDA CERITA RAKYAT, Provensi Sumatra Utara - Indonesia LEGENDA PUTRI ULAR SIMALUNGUN. Kita sudah mengetahui tentang Kabupaten simalungun pada cerita sebelumnya LEGENDA CERITA RAKYAT, Provensi Sumatra Utara - Indonesia, Legenda Sima-sima Na Lungunan (Asal Mula Nama Kabupaten SIMALUNGUN) , Nah….. setelah kita tahu sedikit, sekarang kita lanjut ke cerita legenda yang juga…
  • KISAH GUA KISKENDA
    29.09.2017 - 0 Comments
    Gua Kiskenda adalah sebuah gua besar yang di dalamnya menyerupai istana. Gua ini terletak di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonporogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hingga kini, gua ini masih dianggap sebagai tempat keramat oleh masyarakat setempat terkait dengan kisah mitos yang melegenda melatarbelakanginya. Menurut cerita, pada zaman dahulu pernah terjadi sebuah peristiwa yang…
  • LEGENDA BATU KERAMAT
    02.12.2017 - 0 Comments
    Batu Keramat terletak di atas Gunung Kamboi Rama, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Indonesia. Setiap setahun sekali, masyarakat setempat mengadakan upacara pemujaan terhadap batu keramat itu. ∞∞∞ Alkisah, di daerah Yapen Timur, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Indonesia, terdapat sebuah gunung bernama Gunung Kamboi Rama. Di atas gunung itu terdapat dua dusun, yaitu Dusun Kamboi Rama…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK