Daftar Cerita Legenda Rakyat

KI AGENG PANDAN ARANG

Ki Ageng Pandan Arang (disebut juga Raden Pandanaran, Pandanaran I) atau bernama asli Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sunan Bayat atau Sunan Tembayat ;
 adalah bupati pertama Semarang kedua, yang diangkat oleh sultan Demak Bintara, Konon nama Semarang diberikan olehnya, karena di tempat ia tinggal ditumbuhi oleh pohon asam yang jarang-jarang (bahasa Jawa: asem arang). Tokoh ini juga d Selain sebagai kepala pemerintahan, ia juga dikenal sebagai tokoh penyebar agama Islam di daerah tersebut.
Meskipun sezaman dengan para Wali Sanga, ia tidak termasuk ke dalamnya. Berdasarkan arsip De Gouverneur Van Java, dia pun dikenal sebagai sultan bajat atau kiyai gede semarang.
Raden Pandanaran adalah putra dari pangeran Suryo Panembahan Sabrang Lor (sultan kedua Kesultanan Demak) atau Harya Madya Pandan yang menolak tahta karena lebih suka memilih mendalami spiritualitas. Posisi sultan ketiga Demak kemudian diberikan kepada pamannya. Makamnya terletak di perbukitan ("Gunung Jabalkat") di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, dan masih ramai diziarahi orang hingga sekarang. Dari sana pula konon ia menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat wilayah Mataram. Tokoh ini dianggap hidup pada masa Kesultanan Demak (abad ke-16).

***

Pada sekitar abad ke-16 Masehi., hiduplah seorang bupati yang bernama Pangeran Mangkubumi yang memerintah di daerah Semarang. Ia adalah putra dari Bupati Pertama Semarang Harya Madya Pandan. Sepeninggal ayahandanya, Pangeran Mangkubumi menggantikan kedudukan sang ayah sebagai Bupati Kedua Semarang dengan gelar Ki Ageng Pandanaran. Ia diangkat menjadi kepala pemerintahan Semarang pada tanggal 2 Mei 1547 M. atas hasil perundingan antara Sutan Hadiwijaya (penasehat Istana Demak) dengan Sunan Kalijaga.

Sebagai kepala pemerintahan, Ki Ageng Pandanaran melanjutkan usaha yang telah dirintis oleh sang ayah. Di sela-sela kesibukannya mengurus tugas-tugas pemerintahan, ia juga giat mengembangkan kegiatan-kegiatan keagamaan untuk membina rakyatnya. Kegiatan tersebut di antaranya mengadakan pengajian secara rutin, menyampaikan ceramah-ceramah melalui khotbah Jumat, serta mengembangkan pondok-pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah. Dengan demikian, ia dianggap telah berhasil menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan baik dan patuh kepada ajaran-ajaran Islam seperti mendiang ayahnya, sehingga rakyatnya pun hidup makmur dan damai.

Namun, sifat manusia dapat saja berubah setiap saat. Demikian pula Ki Ageng Pandanaran sebagai seorang manusia. Keberhasilan yang telah dicapai membuatnya lupa diri. Sifatnya yang dulu baik tiba-tiba berubah menjadi congkak, sombong, dan kikir. Ia senang mengumpulkan harta untuk kemewahan. Kehidupan mewah itu pun membuatnya lalai terhadap tugas-tugasnya, baik sebagai kepala pemerintahan maupun pengembang agama Islam. Ia tidak pernah lagi memberikan pengajian dan ceramah kepada rakyatnya. Demikian pula, ia tidak pernah merawat pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah.

Mengetahui sikap dan perilaku Ki Ageng Pandanaran tersebut, Sunan Kalijaga segera memperingatkannya dengan cara menyamar sebagai penjual rumput. Dengan kecerdikannya, sang sunan menyisipkan nasehat-nasehat kepada sang bupati pada saat menawarkan rumputnya.

Suatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput. Di sela-sela menawarkan rumputnya, sang sunan menasehati Ki Ageng Pandanaran agar tidak terbius oleh kemewahan dunia.
  • “Maaf, Tuan! Sebaiknya Tuan segera kembali ke jalan yang benar dan diridhoi Allah SWT!” ujar Sunan Kalijaga yang menyamar sebagai penjual rumput.
  • “Hai, tukang rumput! Apa maksudmu menyuruhku kembali ke jalan yang benar? Memang kamu siapa, sudah berani menceramahiku?” tanya Ki Ageng Pandanaran dengan nada menggertak.
  • “Maaf, Tuan! Saya hanyalah penjual rumput yang miskin. Hamba melihat Tuan sudah terlalu jauh terlena dalam kebahagiaan dunia. Saya hanya ingin memperingatkan Tuan agar tidak melupakan kebahagiaan akhirat. Sebab, kebahagiaan yang abadi adalah kebahagiaan akhirat,” ujar si penjual rumput.
Mendengar nasehat itu, Ki Ageng Pandanaran bukannya sadar, melainkan marah dan mengusir si penjual rumput itu. Meski demikian, si penjual rumput tidak bosan-bosannya selalu datang menasehatinya. Namun, setiap kali dinasehati, Ki Ageng Pandanaran tetap saja tidak menghiraukan nasehat itu. Khawatir perilaku penguasa daerah Semarang itu semakin menjadi-jadi, Sunan Kalijaga menunjukkan kesaktiannya.
  • “Wahai Bupati yang angkuh dan sombong! Ketahuilah, harta yang kamu miliki tidak ada artinya dibandingkan dengan harta yang aku miliki,” kata penjual rumput itu.
  • “Hai, tukang rumput! Kamu jangan mengada-ada! Buktikan kepadaku jika kamu memang orang kaya!” seru Ki Ageng Pandanaran.
Akhirnya, Sunan Kalijaga menunjukkan kesaktiannya dengan mencangkul sebidang tanah. Setiap bongkahan tanah yang dicangkulnya berubah menjadi emas. Ki Ageng Pandanaran sungguh heran menyaksikan kesaktian penjual rumput itu. Dalam hatinya berkata bahwa penjual rumput itu bukanlah orang sembarangan.
”Hai, penjual rumput! Siapa kamu sebenarnya?” tanya Ki Ageng Pandanaran penasaran bercampur rasa cemas.
Akhirnya, penjual rumput itu menghapus penyamarannya. Betapa terkejutnya Ki Ageng Ki Ageng Pandanaran ketika mengetahui bahwa orang yang di hadapannya adalah Sunan Kalijaga. Ia pun segera bersujud seraya bertaubat.
  • “Maafkan, saya Sunan! Saya sangat menyesal atas semua kekhilafan saya selama ini. Jika Sunan tidak keberatan, izinkanlah saya berguru kepada Sunan!” pinta Ki Ageng Pandanaran.
  • “Baiklah, Ki Ageng! Jika kamu benar-benar mau bertaubat, saya bersedia menerimamu menjadi muridku. Besok pagi-pagi, datanglah ke Gunung Jabalkat! Saya akan menunggumu di sana. Tapi ingat, jangan sekali-kali membawa harta benda sedikit pun!” ujar Sunan Kalijaga mengingatkan.
Dengan tekad kuat ingin belajar agama, Ki Ageng Pandanaran akhirnya menyerahkan jabatannya sebagai Bupati Semarang kepada adiknya. Setelah itu, ia bersama istrinya meninggalkan Semarang menuju Gunung Jabalkat. Namun, ia lupa mengingatkan istrinya untuk tidak membawa harta benda sedikit pun.

Naluri sebagai seorang wanita, sang istri memasukkan seluruh perhiasan dan uang dinarnya ke dalam tongkat yang akan di bawanya. Dalam perjalanan, sang istri selalu tertinggal jauh di belakang suaminya karena keberatan membawa tongkatnya yang berisi harta benda. Ki Ageng Pandanaran pun baru menyadari hal tersebut setelah mendengar istrinya berteriak meminta pertolongan.
  • “Kangmas, tulung! Wonten Tyang salah tiga!”
  • “Kangmas, tolong! Ada tiga orang penyamun!”
Mendengar teriakan itu, Ki Ageng Pandanaran segera berlari menolong istrinya. Begitu tiba di dekat istrinya, ia mendapati tiga orang penyamun sedang berusaha merebut tongkat istrinya. Dengan perasaan marah, ia menegur ketiga penyamun itu.
“Hai, manusia! Mengapa kamu nekad seperti kambing domba!” seru Ki Ageng Pandanaran melihat sikap kasar penyamun itu.
Seketika itu pula, wajah pemimpin penyamun yang bernama Sambangdalan berubah menjadi wajah domba. Rupanya, sejak direstui menjadi murid Sunan Kalijaga, Ki Ageng Pandanaran memiliki kesaktian yang tinggi. Ucapan yang keluar dari mulutnya menjadi sakti mandraguna. Melihat kesaktian itu, para penyamun tersebut menjadi ketakutan. Sambangdalan pun bertaubat dan meminta agar wajahnya dikembalikan seperti semula. Akhirnya, Ki Ageng Pandanaran pun memaafkan mereka. Meski demikian, wajah pemimpin penyamun itu tetap seperti domba dan kemudian menjadi pengikut Ki Ageng Pandanaran yang dikenal dengan nama Syekh Domba.

Setelah itu, Ki Ageng Pandanaran bersama sang istri melanjutkan perjalanan. Tak beberapa lama kemudian, tibalah mereka di Gunung Jabalkat. Kedatangan mereka disambut baik oleh Sunan Kalijaga. Sejak itulah, Ki Ageng Pandanaran berguru kepada Sunan Kalijaga.

Ki Ageng Pandanaran seorang murid yang cerdas dan rajin. Berkat kecerdesannya, ia ditugaskan untuk menyiarkan agama Islam di sekitar daerah tersebut. Ia pun mendirikan sebuah perguruan di Gunung Jabalkat. Ajaran Ki Ageng Pandanaran yang paling menonjol dikenal dengan istilah Patembayatan, yaitu kerukunan dan kegotongroyongan. Setiap orang yang datang untuk memeluk agama Islam harus mengucapkan Sahadat Tembayat. Berkat ajaran Patembayatan, ia juga berhasil mendirikan sebuah masjid di Bukit Gala.

Selain pengetahuan agama, Ki Ageng Pandanaran juga mengajarkan cara bercocok tanam dan cara bergaul dengan baik kepada penduduk sekitarnya. Setelah itu, ia pun menetap di Jabalkat hingga akhir hayatnya. Daerah Jabalkat dan sekitarnya sekarang dikenal dengan nama Tembayat atau Bayat. Itulah sebabnya ia diberi gelar Sunan Tembayat atau Sunan Bayat. Hingga kini, makam Ki Ageng Pandanaran dapat ditemukan di atas Bukit Cakrakembang di sebelah selatan bukit Jabalkat, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

* * *


Demikian kisah KI AGENG PANDAN ARANG dari daerah Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Kisah ini termasuk kategori cerita sejarah yang mengandung pesan-pesan moral. Salah satunya adalah bahwa jangan sampai kemewahan duniawi membuat kita lupa diri seperti Ki Ageng Penandaran. Oleh karena sibuk mengejar kemewahan duniawi, akhirnya ia lupa pada kehidupan akhirat yang kekal. Namun, sejelek-jelek perbuatan seeorang, jika ia segera bertaubat, maka Tuhan akan mengampuni dan manusia pun akan memaafkannya. Berkat kesadarannya ingin cepat bertaubat, Ki Ageng Pandanaran direstui menjadi murid Sunan Kalijaga hingga akhirnya menjadi seorang sunan penyebar agama Islam di Jawa Tengah pada masa lalu dan terus dikenang hingga saat ini.  (Agatha Nicole Tjang – Ie Lien Tjang © http://agathanicole.blogspot.co.id)



BERSAHABAT DENGAN AGATHA NICOLE TJANG - IE LIEN TJANG

Show Comments: OR

0 komentar:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT TERBARU

  • NAMA MARGA KETURUNAN CINA DI INDONESIA DAN DUNIA
    Nama Marga Keturunan Cina adalah nama yang diekspresikan dengan karakter Han (Hanzi). Nama ini digunakan secara luas oleh warga negara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Hong Kong, Makau dan keturunan Cina di negara-negara lainnya. Nama Cina biasanya terdiri dari 2 karakter sampai 4 karakter, walaupun ada yang lebih dari 4 karakter, namun umumnya nama seperti itu adalah mengambil...
    Dec-21 - 2017 | 4 Comments | More »
  • PENGGEMBALA SAPI TUA dan TONGKAT AJAIB
    Seperti negara kita tercinta Indonesia, negara-negara lain pun mempunyai cerita-cerita legenda rakyat (folklore) yang menarik dan sarat akan makna dan pesan moral bagi kita. Negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China juga memiliki beberapa cerita legenda rakyat salah satunya adalah KISAH PENGGEMBALA SAPI TUA DAN TONGKAT AJAIB. Dahulu kala, ada sebuah danau yang sangat jernih di Yunnan, China....
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MULA SELAT BALI
    Selat Bali adalah selat yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Untuk menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Bali melalui Selat Bali ini, yang dihubungkan dengan layanan kapal ferry dengan Pelabuhan Gilimanuk di Pulau Bali dan Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi - Pulau Jawa. Alkisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorang Brahamana (pendeta) yang bernama Empu...
    Dec-21 - 2017 | No Comments | More »
  • ASAL MUASAL UPACARA NANGLUK MERANA (MEMBASMI HAMA) KABUPATEN KARANGASEM
    Di Pulau Bali yang merupakan Pulau Dewata, terdapat tiga putra Batara Siwa yaitu Batara Gunung Agung, Batara Andakasa dan Batara Batur. Batara Batur setiap ada hama merusak tanamannya agar segera meminta maaf kepada Batara Gunung Agung dan Batara Andakasa ke laut. Di samping itu, Batara Batur juga diharapkan agar setiap tahun memohon maaf ke sana dengan melakukan upacara yang disebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH PUTRI CILINAYA
    Putri Cilinaya adalah seorang putri raja Kerajaan Daha yang mengingkari NAZAR-nya (Janji Suci Pada Tuhan Yang Maha Esa). Karena pengingkarannya itu sang putri diterbangkan oleh angin dan menjatuhkannya pada sebuah tempat, dimana tempat itu didiami oleh sepasang suami-istri yang kemudian memberi nama sang bayi putri tersebut dengan nama Cilinaya.  Alkisah pada zaman dahulu, tersebut...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • DONGENG KISAH BATU GOLOQ DI PULAU LOMBOK
    Batu Goloq adalah sejenis batu ceper yang terdapat di sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Batu ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai penyebab munculnya tiga nama tempat di daerah Nusa Tenggara Barat, yakni Desa Gembong, Dasan Batu, dan Montong Teker. Alkisah, di daerah Padamara dekat Sungai Sawing, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ada sepasang suami-istri...
    Dec-19 - 2017 | No Comments | More »
  • KISAH WINANGSIA, PUTRI RATNA AYU WIDERADIN YANG DISIA-SIAKAN
    Pada jaman dahulu kala, di pulau lombok Nusa Tenggara Barat, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Indrapandita. Raja itu memiliki sembilan putri yang cantik-cantik. Putri sulungnya bernama Denda Wingi, sedangkan si bungsu bernama Ratna Ayu Wideradin. Dari kesembilan putri raja tersebut, si bungsulah yang paling cantik dan mempesona. Maka, tidak mengherankan jika si bungsu menjadi...
    Dec-15 - 2017 | 1 Comment | More »

ARTIKEL & CERITA DAN KISAH LEGENDA RAKYAT POPULER

  • DONGENG RAJA JAMBI PENAKLUK HANTU PIRAU
    07.09.2017 - 0 Comments
    Keberadaan Hantu Pirau Terdapat di Sumatera, Jambi. Biasanya disebut oleh Masyarakat dengan sebutan orang Pendek. Akan tetapi anggapan masyarakat Pirau bukanlah Hantu , tapi Manusia yang gagal menuntut ilmu hitam. Cirinya : Pendek/kecil seperti kera, tumit kaki menghadap kedepan, bisa berbicara (pada umumnya berteriak kata-kata Kotor), pengganggu/usil. Raja Jambi dalam dongeng ini adalah Raja…
  • KISAH LEGENDA PUTRI AYU NYIMAS RAHIMA
    09.09.2017 - 0 Comments
    Putri Ayu adalah gelar yang diberikan kepada seorang pejuang wanita dari Jambi bernama Nyi Mas Rahima. Ia mendapat gelar Putri Ayu karena memiliki paras yang cantik jelita. Tidak hanya cantik, Putri Ayu juga disebut-sebut sebagai pejuang wanita melawan penjajah Belanda. BERIKUT INILAH KISAHNYA * * * Dahulu, di Tanah Pulih atau tepatnya di daerah Tanjung Pasir, Jambi, ada seorang gadis…
  • CERITA RAKYAT BATU BERAMBAI
    04.09.2017 - 0 Comments
    Batu Berambai adalah sebuah batu berbulu panjang yang terletak di sekitar Tapak Hitam dan Tapak Batu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.  Menurut cerita, Batu Berambai tersebut merupakan penjelmaan seorang putri raja yang bernama Putri Renong Bulan. Inilah Cerita Rakyat Batu Berambai * * * Dahulu kala di daerah Rejang, Bengkulu ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh…
  • KISAH PENGHULU TIGA LORONG DAN 3 SATRIA BERSAUDARA
    07.08.2017 - 0 Comments
    Di provensi Riau dulu, diwilayah indragiri Hulu ada satu kecamatan bernama Peranap. Kecamatan ini juga terkenal dengan sebutan Luhak Tiga Lorong. Disebut demikian, karena pada masa kerajaan Indragiri yang berkedudukan di Pekan Tua, Raja Indragiri yang ke-16, Raja Hasan bergelar Sultan Salehuddin Keramatsyah (1735-1765 M.), mengangkat tiga orang bersaudara menjadi Penghulu di tiga wilayah di…
  • KISAH PUTRA MAHKOTA
    19.09.2013 - 1 Comments
    Pada jaman kerajaan dulu, di Negeri Alas, Nanggroe Aceh Darussalam, ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya selalu patuh dan setia kepadanya. Negeri Alas pun senantiasa aman dan damai. Namun satu hal yang membuat sang Raja selalu bersedih, karena belum dikaruniai seorang anak. Sang…

ADHI MEKAR INDONESIA "AMI SCHOOL" DENPASAR BARAT, BALI

 
  • AGATHA NICOLE © 2017 | Modified By YURI | Powered By BLOGGER | KEDAI LOMBOK