Menu

Sunday, September 15, 2013

RADEN BANTERANG - KE 6 - ASAL MULA KOTA BANYUWANGI [Termakan Hasutan]

Pada episode sebelumnya sudah diceritakan pertemuan kembali Dewi Surati atau Dewi Supraba dengan kakandanya Bagus Tantra, dimana Dewi Surati dimintakan tolong untuk membunuh Raden Banterang suaminya atau Prabu Menak Prakosa sebagi bukti bahwa Dewi Surati masih tetap sebagai Dewi Supraba Putri kerajaan Klungkung, hanya saja Dewi Surati mearasa bingung dan enggan serta mempertanyakan " apakah pertumpahan darah harus di balas lagi dengan pertumpahan darah ?" yang membuat Bagus Tantra kecewa dan mengancam akan menghukum Dewi Surati atas pengkhianatannya kepada kerajaan dan rakyat Klungkung. 

TIGA BELAS HARI KEMUDIAN.........
Raden Banterang meninggalkan istana Blambangan, bermaksud menghibur hatinya yang sedang resah dengan berburu di hutan. Pikirannya kacau, Ibunda permaisuri memaksanya agar segera mencari wanita lain untuk diperistri agar permaisuri dan prabu bisa segera menimang cucu, karena belum juga menunjukkan akan bisa memberikan keturunan, sebagi ahli waris mahkota kerajaan Blambangan setelah Raden Banterang nantinya.  Sebuah pilihan yang dilematis, Raden Banterang bukan tipe pria yang suka beristri lebih dari satu, disamping itu Raden Banterang sangat mencintai Dewi Surati dan tak ingin menyakitinya dengan kehadiran selir di istana Blambangan, tetapi juga Raden Banterang berfikir bahwa apa yang di inginkan oleh kedua orangtuanya adalah sebuah kewajaran, mereka sudah tua dan ingin sekali melihat anaknya naik tahta dan memiliki cucu, 
"  aaahhhh apa yamh harus aku lakukan ? tak mungkin aku menyakiti hati istriku..tetapi  bagaimana perasaan ayahanda dan ibunda ?"...

Maka seringlah Raden Banterang pergi ke hutan untuk menyendiri atau berburu, sekedar menenangkan pikirannya yang kacau. Tetapi hari itu, baru saja Raden Banterang sampai di pinggir hutan, ada seorang pengemis berpakaian compang-camping yang menghalangi laju kudanya, si pengemis itu duduk bersimpuh di tengah jalan...
" ampun tuanku...!" kata pengemis itu sambil menyembah Raden Banterang.
" hei... mengapa kau bersimpuh ditengah jalan dan menghadang laju kudaku ?" tanya Raden Banterang setengah marah.
" maaf tuanku, hamba hanya bermaksud menyampaikan pesan, bahwa tuanku sedang terancam dalam bahaya besar ....." terang si pengemis.
" bahaya besar...? apa maksudmu ?" tanya Raden Banterang mulai tertarik dan penasaran..
" sepertinya tuanku telah ditipu dan tak mengetahui bahwa sebenarnya istri tuanku yang bernama Dewi Surati itu, adalah Dewi Supraba, putri kerajaan Klungkung yang hendak membalas dendam dengan tuanku dan Baginda Prabu...." jawab si pengemis itu sambil menerangkan. 
" Hah ...!!!!!!! kau tahu dari mana kisanak ?" Raden Banterang sangat terkejut mendengar tutur si pengemis.
" hamba kebetulan mengetahui dan mendengar seorang pedagang dari Klungkung yang mengenali wajah istri tuanku adalah DEWI SUPRABA... si pedagang itu menyampaikan kepada rekannya bahwa sebentar lagi tuanku dan baginda prabu akan segera dibunuh dan kerajaan Klungkung akan kembali mereka rebut kembali.... itulah yang hamba dengar tuanku dan rasanya hamba wajib menyampaikannya kepada tuanku..." terang si pengemis itu lagi...
" kurang ajar, kau bohong....!!!! aku akan memenggal kepalamu jika berani-beraninya kau memfitnah istriku...!!!!" Raden Banterang marah sedikit tidak mempercayai omongan si pengemis itu.
" ampun tuanku... mana berani hamba membohongi tuanku, jika tuanku tidak percaya, ...tuanku bisa mendapatkan bukti bahwa istri tuanku sedang meletakkan keris pusaka kerajaan Klungkung dibawah bantalnya, dan sepulang tuanku berburu, istri tuanku  akan membunuh tuanku dalam tidur.."
" dan jika hamba berbohong pada tuanku, maka hamba siap dipenggal kepala, tuanku dapat mencari dan menemukan hamba di pasar kerajaan Blambangan...." jawab si pengemis itu meyakinkan Raden Banterang.

Raden Banterang yang pikirannya sedang kacau jadi naik pitam dan emosi, tanpa berfikir panjang ia memacu kudanya kembali ke istana Blambangan, sepanjang jalan kembali ke istana Blambangan pikirannya berkecamuk antara percaya dan ragu...." apakah benar istri yang sangat ia sayangi, ternyata adalah musuh ayahandanya sendiri ?"

Tak berapa lama, Raden Banterang pun sampai di istana Blambangan, dengan tergesa-gesa ia masuk ke kamar dan tak melihat keberadaan istrinya..
"hmmm dimanakah dia ? mungkin sedang di taman " gumam Raden Banterang. 
Raden Banterang pun menuju pembaringan dan bermaksud memeriksa dibawah bantal istrinya. Baetapa tercengangnya Raden Banterang, ternyata benar dibawah bantal istrinya tergeletak sebilah keris dan pada sarung keris tersebut tertulis aksara-aksara tulisan bali.
" tak salah lagi pasti inilah keris pusaka kerajaan Klungkung yang diterangkan si pengemis tadi.." gumam Raden Banterang kecewa dan sedih sekaligus marah. Dengan geram diambilnya keris tersebut dan menyembunyikan di selipan kain pengikat pinggangnya. Kemudian dia berjalan ke taman istana mencari Dewi Surati istrinya...

" kakanda...mengapa datang secepat ini, biasanya menjelang sore kakanda baru pulang ?" tanya Dewi Surati setengah terkejut dan bertanya-tanya melihat suaminya pulang lebih awal.
" cepat, mari ikut bersamaku, ada yang akan aku tanyakan dan aku tak mau ada yang mendengar percakapan kita " jawab Raden Banterang dengan nada dingin.

Tanpa banyak bicara lagi dan ditengah kebingungan Dewi Surati penuh tanya " ada apa ini ?" keheranan dan terkejut melihat wajah suaminya yang merah padam tanda sedang memendam amarah, Raden Banterang pun mengajak istrinya naik kuda meninggalkan lingkungan istana Blambangan entah kemana.

Nahh, sampai disini dulu yah episode RADEN BANTERANG - ASAL MULA KOTA BANYUWANGI [Episode-6 : Termakan Hasutan], nanti episode terakhirnya akan Nicole lanjutkan kembali.
EPISODE RADEN BANTERANG - ASAL MULA KOTA BANYUWANGI :
  1. Serbuan Ke Pulau Dewata.
  2. Pertempuran di Klungkung.
  3. Lembah Temu Guru.
  4. Awal Pertemuan.
  5. Di Balik Nama Dewi Surati.
  6. Termakan Hasutan.
  7. Kesetiaan Seorang Istri. 

No comments:

Post a Comment

Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU