Raden Banterang pun memacu kudanya secepat mungkin, dia khawatir Ayahanda dan Bundanya akan kebingungan mencarinya dan Raden Banterang pun ingin segera menceritakan pengalaman yang baru saja dia alammi kepada kedua orangtuanya. Tetapi saat melewati pinggiran sungai di tepi hutan, tiba-tiba Raden Banterang mendengar jeritan seorang wanita. Raden BAnterang pun memperlambat laju kudanya dan mencari-cari asal muasal jeritan tersebut.. dan kembali terdengar jerit wanita itu " Tolong.......!!!!!" Raden Banterang pun turun dari kudanya dan mencoba memusatkan pendengarannya agar lebih jelas asal suara tersebut, Raden Banterang kemudian menyelinap di antara rerimbunan pepohonan dan akhirnya dia menemukan asal suara tersebut, dan ternyata ada seorang wanita yang sedang dikejar oleh dua orang pria, satunya gendut dan satunya lagi kurus dan hitam lebih jelek.
" sudahlah hentikan saja larimu anak manis, mari sini bersamaku... hehehehhehe " Si kurus coba membujuk si wanita..
" tidaaaaak ..... pergi kalian, jangan ganggu aku !!!" si wanita kembali mencoba bangkit berdiri dan berusaha kabur dari dua pria tersebut. Tetapi tiba-tiba si kurus mempercepat larinya dan meloncat dengan kencang dan menabrak serta menangkap wanita itu......
" lepas...lepaskan aku...!!!!!!" si wanita meronta-ronta dan berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkraman si kurus... tetapi tak lama si gendut pun berhasil menangkap kedua tangan wanita itu dan menyeretnya...
Raden Banterang yang melihat perbuatan kedua pria tersebut pun melompat setingi-tingginya dan mendarat tepat di hadapan si kurus " kurang ajar.... plak...plak " dengan dua kali tendangan kaki kiri dan kanannya Raden Banterang langsung berhasil melepaskan si wanita dan membuat kedua pria tersebut jatuh tersungkur dipinggiran sungai.....
"... oooo jadi kalian Simobarong dan Simolodra perampok itu yahhh..... sudah lama aku mencari-cari kalian..!!" Jawab Raden Banterang sambil menunjukkan jarinya ke muka si kurus...
" siapa kau anak muda ?" tanya si gendut setelah berhasil berdiri dan kesakitan di perutnya yang kena tendangan kaki kiri Raden Banterang ...
" Aku Raden Banterang, putra mahkota kerajaan Blambangan..." ... mendengar nama tersebut kedua pria tersebut saling berpandangan dan ciut nyalinya, tetapi tiba-tiba kembali Raden Banterang melancarkan serangan ke arah mereka berdua.. kedau pria berusaha lari kabur tetapi si gendut kembali terjatuh terkena tendangan di punggungnya dan si kurus pun terpental beberapa meter terkena sabetan pukulan tangan Raden Banterang.... dan keduanya terdengar mengerang kesakitan dan tak lama terdiam tak bangun-bangun lagi.. Raden Banterang yang sedang bersiap menyerang lagi terlihat agak bingung.. " hah.. masak barui kena dua pukulan saja mereka sudah pingsan...?" dan Raden Banterang pun menghampiri tubuh kedua pria tersebut, dan membalikkan badannya, ternyata pipi si kurus terlihat menghitam lebam dan mulutnya mengeluarkan darah segar, ternyata si kurus telah meregang nyawa...tak beda jauh si gendut pun demikian punggungnya sama lebamnya dan sepertinya tulang belakangnya patah terkena tendangan Raden Banterang...... Raden Banterang pun bergumam "hmmmm mungkin inilah hasil dari tenaga dalam yang telah di berikan si Pendekar tanpa nama itu, kekutan dan kesaktiannku jadi bertambah..."
Si Wanita berdiri tak jauh dari Raden Banterang dan wajahnya masih pucat pasi ketakutan bukan kepalangan... Raden Banterang pun menghampiri si wanita itu dan berkata " sudah ..jangan takut, mereka berdua telah binasa..."
" terimakasih atas pertolongan tuan..." sambil duduk bersimpuh, karena si wanita sudah tahu siapa gerangan yang telah menyelamatkan dirinya adalah seorang Pangeran kerajaan Blambangan yang merupakan junjungannya...
"mohon ampun jika hamba berlaku kurang sopan dan merepotkan tuan, nama hamba Dewi Surati, desa hamba di serang oleh kawanan perampok tadi.." jawab si wanita memberi keterangan.
" sudahlah ...sekarang berdirilah ..!" ucap raden Banterang dengan pandangan terkesima, karena setelah dia perhatikan si wanita itu memiliki paras yang cantik ayu dan kulitnya pun bersih meski terlihat bekas tanah dan debu akibat terjatuh dikejar-kejar perampok tadi..
"Dewi Surati ... jadi sekarang adik hendak pulang kemana, biar saya antar ke desa adik ..."
" hamba sudah tak punya apa-apa lagi tuan, orangtua hamba sudah dibunuh perampok itu dan saya tidak punya sanak saudara... jadi say tidak tahu harus kemana ..."
" bagaimana jika adik ikut saya ke istana kerajaan Blambangan, nanti saya kenalkan dengan Ramanda Prabu dan Ibunda Permaisuri...."
" maaf tuan hamba tidak berani, hamba hanya rakyat jelata..."
" sudahlah.. adik jangan lagi permasalahkan itu, jika adik sudi dan berkenan, tinggallah bersama saya di istana kerajaan..."
" apa ?.... maksud tuan apa ?"
" aku pikir, mungkin kita sudah berjodoh dipertemukan di tempat ini, dan jika adik mau dan berkenan, maukah adik menjadi istri saya ...?
" ahhh Raden.... Raden adalah junjungan saya, sedangkan saya hanya rakyat jelata, mana mungkin saya pantas menjadi istri Raden...?"
" ahhh sudah aku bilang, jangan lagi permasalahkan hal itu, jika adik setuju, naikklah berkuda bersamaku ke istana..."..... dengan masih terheran-heran dan penuh tanda tanya sekaligus bahagia, Dewi Surati pun ikut berkuda ke istana kerajaan Blambangan.....
Nahhh.. Episode-4 : Awal Pertemuan, cukup sampai disini, nati Nicole lanjutkan ke Episode-5 : Di Balik Nama Dewi Surati.
EPISODE RADEN BANTERANG - ASAL MULA KOTA BANYUWANGI :
- Serbuan Ke Pulau Dewata.
- Pertempuran di Klungkung.
- Lembah Temu Guru.
- Awal Pertemuan.
- Di Balik Nama Dewi Surati.
- Termakan Hasutan.
- Kesetiaan Seorang Istri.
No comments:
Post a Comment
Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU