Suiren (Pinyin: Suìrén-Shì; Hanzi: 燧人氏; terjemahan: "pembuat api") atau Suiren Shi (Suku Suiren) merupakan penemu api yang paling pertama dalam mitologi Cina. Namanya memiliki arti pria pengebor api karena ia membuat api dengan cara menggosok sebatang kayu pada kayu yang lain sampai muncul api, kemudian mengajar masyarakat untuk menggunakannya dalam memasak. Itulah sebabnya, ia juga diasosiasikan dengan teknik memangang makanan di atas api.
Menurut tradisi, ia memperoleh penemuannya itu sebelum zaman Fuxi sehingga dalam beberapa tulisan ia dihormati sebagai yang pertama dari Tiga Maharaja. Catatan tentang Suiren dapat ditemukan dalam buku Hanfeizi, Wudu (韩非子 atau 五蠹). Ia merupakan pahlawan kebudayaan, yang menurut legenda, telah menuntun masyarakat China di zaman batu selangkah demi selangkah menuju kebudayaan. Tradisi lain mengatakan bahwa Suiren hebat dalam mempersiapkan makanan.
Suiren hidup pada awal zaman batu baru (Neolitik) dalam suatu suku yang masih menganut matrialineal di tepi perairan sungai, dan hidup dengan berburu. Ketika menyerang binatang buruan, senjata dari batu berbenturan dengan batu gunung, sehingga menimbulkan percikan api. Suiren mendapat inspirasi, sehingga menciptakan metode zuanmuquhuo (Hanzi:钻木取火;Hanyu pinyin:zuān mù qŭ huŏ) atau mengebor kayu untuk memperoleh api. Pemakaman kekaisaran Sui memiliki luas lebih dari 40.000 meter persegi.
SUMBER KISAH
Versi Pertama Suiren yang berkembang sekarang ini berasal dari tulisan Shiyiji (Hanzi=拾遗记; lit. 'Penelitian Catatan yang Hilang') yang disusun oleh Wang Zinian(Hanzi=王子年) yang hidup di tahun 335-386. Kisahnya tidak dimasukkan dalam Shiyiji yang direkonstruksi pada abad ke-6 M oleh Xiao Qi (Hanzi=萧绮), tetapi tetap dimasukkan dalam Taiping Yulan (Hanzi=太平御览; lit. 'Catatan Kekaisaran mengenai Tulisan dari masa Taiping'). Legenda Suiren berada pada Bab 869 ensiklopedia dari Dinasti Song tersebut.
Versi Kedua legenda Suiren tertulis pada Hanfeizi, karya Tuan Han Fei (韩非, 280-233 SM). Pada bagian ke-49 (五 蠹, Wudu), legenda Suiren dikombinasikan dengan Youchao, raja sarang burung. Cerita selanjutnya menyebutkan bahwa Suiren merupakan orang paling pertama yang memasak daging mentah dengan membakarnya di atas api. Ia melepaskan umat manusia dari berbagai penyakit pencernaan yang dialami mereka selama ini.
LEGENDA CHINA
Legenda Menurut Shiyiji
Menurut legenda dalam Shiyiji, sebuah negara bernama Suiming terletak sejauh 10.000 li dari ibukota Kerajaan Shenmi. Tidak ada perubahan musim, bahkan siang dan malam, di Suiming. Penduduknya tidak ada yang meninggal, tetapi langsung naik ke surga setelah cukup lama hidup. Di sana terdapat sebuah "pencetus api" yang disebut Hutan Sui. Cabang-cabang pohonnya menutupi area yang sangat luas, dan banyak awan serta kabut melayang. Jika dua cabang pohon ini saling bergesakan, akan timbul api.
Setelah beberapa generasi berganti, hiduplah seorang pria bijak yang dapat berkelana diantara matahari dan bulan. Ia menyediakan makanan dan menyelamatkan banyak makhluk hidup. Suatu ketika ia tiba di Nanchui, ia mengawasi sebuah pohon dan melihat seekor burung yang menyerupai burung hantu. Saat burung itu mematuk cabang pohon, percikan api muncul dari dahan tersebut. Sang pria bijak memahami apa yang terjadi. Ia mengambil sebuah ranting kemudian menggosok-gosokkannya seperti bor di atas ranting yang lain. Pira tersebut kemudian disebut Suiren, sang penyala api, yang menemukan cara menyalakan api. Semenjak saat itu, manusia memasak makanannya dengan api. Masa itu terjadi sebelum zaman Fuxi.
Legenda Menurut Hanfeizi
Hanfeizi mengisahkan bahwa pada masa itu manusia membuat sarang di atas pohon untuk menghindari binatang buas. Mereka memperoleh cara tersebut dari Youchao, 'raja sarang burung'. Mereka menyembahnya dan menganggkatnya sebagai raja di langit. Manusia tidak hanya makan buah-buahan dan kerang, tetapi juga daging mentah yang bau. Hal tersebut membuat pencernaan mereka rusak dan sakit. Kemudian datanglah seorang pria yang pertama kali membuat api dengan cara menggosok kayu dan semenjak itu daging mentah dibakar terlebih dahulu sebelum dimakan. Orang-orang menyembahnya dan membuatnya raja di langit serta menyebutnya "raja penggosok api", Suiren.
INTERPRETASI
Nama Suiren merupakan sebuah permainan kata-kata. Aksara Sui dalam Suiming dan Hutan Sui adalah sama, yaitu 檖. Aksara Sui dalam Suiren memiliki persamaan bunyi dengan aksara Sui dalam Suiming dan Hutan Sui, tetapi ditulis dalam huruf berbeda, yaitu 燧. Radikal Sui 燧 adalah api (huǒ, 火), sementara dalam 檖 adalah kayu (mu, 木).
Dalam legenda, Suiren tidak digambarkan sebagai sesosok dewa yang sebenarnya, tetapi tambahan ren (人, "manusia") juga tidak menggambarkan manusia yang seutuhnya. Ia dapat pindah melintasi alam semesta. Seorang sinologis Amerika bernama Anne Birrell menyebutnya sebagai "sesosok makhluk mitologi semi-kosmis".
Dalam legenda, burung merupakan lemen pencipta. Suiren belajar untuk membuat api dengan meniru dari alam. Dengan menerapkan pengetahuan yang merupakan teknologi baru, Suiren menjadi pahlawan kebudayaan. Kualitas moral yang dimiliki seorang pahlawan kebudayaan ditampilkan dalam legenda tersebut. Suiren bersumbangsih dalam memasak makanan untuk menyelamatkan semua makhluk hidup.
TIGA MAHARAJA CHINA
Dalam beberapa literatur klasik China, terutama Shangshu Dazhuan, Baihu Tongyi (白虎通 义), dan Lihan Wenjia (礼含文嘉), Suiren digolongkan ke dalam Tiga Maharaja. Berdasarkan Shiyiji, penemuan Suiren muncul sebelum masa Paoxi (nama lain dari Fuxi), sehingga menjadi alasan ia dikelompokkan sebagai satu dari "Tiga Maharaja". Menurut Shizi (尸子), Suiren mengajari umat manusia cara menggunakan jaring untuk menangkap ikan. Berburu merupakan salah satu tahap dalam perkembangan kebudayaan manusia, sehingga alasan tersesbut juga menjadikan Suiren digolongkan ke dalam "Tiga Maharaja".
Pada literatur lain, termasuk diantaranya Dazhuan 大传, penemu jaring penangkap ikan adalah Fuxi sehingga dirinyalah yang dimasukkan ke dalam daftar "Tiga Maharaja". Menurut Hanfeizi, agrikultur dan sistem barter yang merupakan tahap perkembangan manusia setelah berburu diakreditasikan kepada Shennong, yang berada dalam urutan kedua pada Tiga Maharaja.
Suiren berada pada urutan ke tiga dalam daftar "Tiga Maharaja" karena karena dirinya maka manusia dapat memasak makanan. Setelah berburu dan agrikultur (atau komersial), Hanfeizi menyebutkan proses memasak makanan merupakan tahapan ketiga dalam tahap perkembangan kebudayaan manusia. Selain itu, juga ada daftar "Tiga Maharaja" yang tidak memasukkan Suiren ke dalam daftar, tetapi digantikan oleh Nuwa, Zhurong, Gong Gong, atau Kaisar Kuning.
MITOLOGI LAIN
Selain Suiren, Fuxi dan Huangdi juga diberi atribut sebagai penemu api. Menurut Taiping yulan juan ke-78, Fuxi mendapatkan penemuan tersebut dari mengamati petir. Menurut guangzi (dicantumkan pula diTaiping yulan pada juan ke-79), Kaisar Kuning merupakan penemu api yang muncul dari gesekan, kemudian mengajarkan manusia untuk memasak daging mentah.
Naahhh sekarang disamping Legenda - Mitos tentang penemu api buatan manusia pertama kali, ternyata ada catatan-catatan yang mendukung Legenda - Mitos itu, meskipun dari beberapa refrensi banyak yang menyangsikan apakah benar Manusia Purba China-lah yang pertama kali menemukan/membuat api ?
Karena pengendalian api oleh manusia purba adalah titik balik dalam evolusi kebudayaan manusia yang memungkinkan manusia untuk berkembang biak dengan memasak makanan, dan dengan menemukan kehangatan dan perlindungan. Makanan dimasak dengan protein dan karbohidrat oleh manusia. Api juga memungkinkan perluasan aktivitas manusia ke dalam jam lebih dingin dari malam hari (atau iklim lebih dingin secara umum), dan memberikan perlindungan dari predator. Bukti tegas kontrol luas api sekitar 125.000 tahun yang lalu dan kemudian. Bukti untuk dikendalikan penggunaan api oleh Homo erectus dimulai sekitar 400.000 tahun yang lalu dan mendapatkan dukungan ilmiah yang luas. Sementara klaim tentang bukti awal sebagian besar dianggap sebagai tidak meyakinkan atau lengkap. Klaim untuk bukti definitif awal pengendalian api oleh anggota Homo berkisar 0,2-1,7 juta tahun lalu.
Dari catatan ilmiah tersebut bertentangan dengan tulisan-tulisan dari China yang menemukan api pertama kali, dimana pada saat tersebut sudah ada jaman kerajaan (keteraturan) sedangkan manusia purba hidup masih dalam jaman ketidakteraturan, oleh karenanya Legenda - Mitos akan selalu bertentangan dengan Ilmu Pasti (Logika), dan karenanya juga kita harus bijak dalam menyikapi perbedaan tersebut, yang menjadi Legenda - Mitos tetaplah demikian dan yang menjadi sebuah catatan sejarah pasti juga biarlah menjadi demikian juga.
No comments:
Post a Comment
Teman-Teman yang berkunjung pasti komentarnya juga baik. karena kita semua manusia baik-baik. Oleh karena itu Nicole bilang Salam Komen terbaik kepada semua.
Kalau Mau Contact Nicole di :
Em@il : ieliencang@gmail.com
Phone & SMS : +6287760129111
T E R I M A K A S I H - MATUR SUKME - THANK YOU